Curah hujan tinggi yang terjadi di Kabupaten Musi Rawas, Sumatera Selatan membuat kondisi debit air sungai mengalami kenaikan.
- Musim Panen Mundur Dua Bulan, Jadi Biang Kerok Terhambatnya Produksi Pangan
- BPBD Pagar Alam Imbau Warga Waspadai Hujan dan Angin Kencang
- Sungai Pabil Meluap, Jalan Penghubung PALI-Musi Rawas Nyaris Terputus
Baca Juga
Kenaikan debit air sungai tersebut berdasarkan laporan dari hasil peninjauan serta pengecekan yang dilakukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Musi Rawas di Sungai Musi pada Jumat (10/2).
"Dari pantauan di lokasi kondisi air mengalami peningkatan dan warna air cenderung keruh," kata Kepala BPBD Musi Rawas, Darsan.
Meski begitu, kondisi tersebut masih dalam keadaan aman. Namun, pihaknya telah menyiagakan tim Reaksi Cepat (TRC) BPBD untuk mengantisipasi terjadinya kenaikan debit air.
"Dikarenakan masih dalam musim penghujan," ujarnya.
Karena itu kata Darsan, pihaknya terus melakukan pemantauan dan mengkoordinasikannya dengan pemerintah setempat.Lebih lanjut, saat ini Kabupaten Musi Rawas masih berstatus siaga banjir dan tanah longsor. Terutama di 5 wilayah Kecamatan yaitu BTS Ulu Cecar, Muara Kelingi, Muara Lakitan, STL Ulu Terawas dan Selangit.
"Di lima kecamatan itu masih ada masyarakatnya yang berada di daerah aliran sungai," ungkapnya.
Darsan menjelaskan, saat ini merupakan puncak musim hujan. Dan sama seperti di wilayah Sumatera Selatan yang sejak beberapa hari terakhir rutin turun hujan.
"Berdasarkan pantauan, belum ada sungai yang meluap, sejauh ini masih normal," pungkasnya.
- Anggota DPRD Ini Minta Pj Gubernur Tegur Sejumlah Rumah Sakit di Sumsel
- Identitas Mayat Hanyut di Bendungan Watervang Diketahui Anak Pondok Pesantren
- Mayat Pria Hanyut Ditemukan Warga di Bendungan Watervang Lubuklinggau