Puluhan massa aksi dari Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Sumsel yang terdiri dari pengurus, atlet, dan pelatih menggeruduk Kantor Gubernur Sumsel, Senin (20/6). Kedatangan mereka menuntut permasalahan dana hibah yang tak kunjung cair.
- Capaian Pajak Minim, Kepala BPPD Palembang Siap Diberhentikan Asalkan...
- Minimnya Gema HUT Palembang: Antara Gimmick Saling Menyalahkan dan Nilai Budaya yang Semakin Terlupakan
- Dari Waktu Pelantikan yang Diundur Sampai Nama yang Berubah, Ada Kepentingan dalam Rotasi Pemkot?
Baca Juga
Padahal dana hibab tahun 2022 tersebut telah disetujui oleh Gubernur Sumsel, Herman Deru pada tahun 2021 lalu.
Hal itu diungkapkan Sekretaris Umum, KONI Sumsel, Suparman Romans bahwa kurangnya etikad untuk berkomunikasi secara politis dari Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Sumsel kepada KONI Sumsel
"Tidak hanya itu, kurangnya transparansi terkait aturan atau kebijakan yang mereka ambil juga menjadi alasan kita kesini," katanya ketika dibincangi.
Padahal kebijakan yang di ambil tersebut memiliki dampak krusial bagi KONI Sumsel. Sebab, bisa merugikan mulai dari pengurus KONI, Staf, atlet, cabang olahraga, hingga pelatih.
Oleh sebab itu, Romans menyampaikan tuntutan massa aksi antara lain meminta proses pencairan dana hibah KONI Sumsel segera dilakukan. Kemudian meminta Gubernur Sumsel melalui Inspektorat untuk mengevaluasi Sekretaris Dispora Sumsel, M Taufiq.
"Kita sudah tidak nyaman dan tidak bisa lagi bersinergi secara positif sebagai mitra provinsi apabila permasalahan ini tetap belum diselesaikan," jelasnya.
Adapun dana yang ditagih oleh KONI Sumsel tersebut yakni dana hibah sebesar Rp11,5 miliar, dengan jangka waktu yang diberikan sampai Jumat (24/6). Apabila tidak segera dicairkan, Romans mengatakan akan melakukan aksi kembali.
"Tentu cara baik, tertib administratif kita dalam menyampaikan ini seperti tidak digubris, oleh itu kami terpaksa aksi seperti ini dan akan terjadi lagi apabila belum ada menemukan titik terang," pungkasnya.
- Opini WTP 12 Kali Berturut Jadi Kamuflase Sistem Penganggaran yang Kusut [Bagian Pertama]
- 1.200 Personil Gabungan Diterjunkan untuk Pengamanan FORNAS VI
- Ribuan Foto dan Dokumen Dialihkan ke Digital