Mulai pekan depan, sebagian warga Chili akan menerima suntikan dosis keempat vaksin Covid-19, menjadikannya negara pertama di Amerika Latin yang menawarkan dosis ekstra.
- Mulai 11 Mei, Melancong ke AS Tak Wajib Vaksin Covid-19
- Curhat Jokowi, Pontang-Panting Cari Vaksin Demi Redam Kasus Covid-19: Sangat Mencekam Saat Itu
- Stok Vaksin Covid-19 Kosong, Dinkes Lubuklinggau Masih Menunggu Provinsi
Baca Juga
Pengumuman tersebut disampaikan langsung Presiden Chili Sebastian Pinera dalam konferensi pers pada Kamis (6/1) waktu setempat. Ia mengatakan vaksin dosis keempat akan diberikan kepada .warga yang kekebalannya lemah.
“Mulai Senin depan, 10 Januari, kami akan memulai proses vaksinasi massal baru dengan dosis keempat atau dosis booster kedua,” kata Pinera, seperti dikutip dari Reuters, jumat (7/1).
Chili memiliki salah satu tingkat vaksinasi tertinggi di dunia dan telah dipuji sebagai negara yang patut dicontoh atas tanggapannya terhadap pandemi, setelah memberikan dua dosis kepada lebih dari 85 persen populasi. Sekitar 57 persen warga Chili telah menerima suntikan booster ketiga, menurut Our World in Data.
“Keberhasilan Chili dalam proses vaksinasi menempatkan kami di antara negara-negara terbaik di dunia dalam cara kami berhasil memerangi pandemi ini,” kata Pinera.
“Dan dengan dosis keempat ini kami berusaha untuk mempertahankan posisi kepemimpinan ini dan melindungi kesehatan dan kehidupan rekan-rekan kami,” ujarnya.
Menteri Kesehatan Enrique Paris mengatakan vaksin yang akan digunakan untuk dosis keempat termasuk kombinasi antara Pfizer-BioNTech, Sinovac dan AstraZeneca, yang telah disetujui penggunaannya di negara tersebut.
“Kombinasi vaksin yang berbeda antara dosis pertama dan keempat ini harus memungkinkan peningkatan respon imun,” jelas Paris.
- Mulai 11 Mei, Melancong ke AS Tak Wajib Vaksin Covid-19
- Curhat Jokowi, Pontang-Panting Cari Vaksin Demi Redam Kasus Covid-19: Sangat Mencekam Saat Itu
- Stok Vaksin Covid-19 Kosong, Dinkes Lubuklinggau Masih Menunggu Provinsi