Kasat Reskrim Polrestabes Palembang AKBP Haris Dinzah angkat bicara terkait kasus anak aniaya orangtua yang dilaporkan di Polrestabes Palembang beberapa waktu lalu.
- Melanggar Lalu Lintas Berkendara, 117 Polisi Ditilang
- Adik Tewas Dibacok, Bupati Muratara: Kita Serahkan ke Kepolisian
- Buron Usai Lakukan Pembunuhan, Tiga Pelajar di Muba Serahkan Diri
Baca Juga
Haris menjelaskan, pihaknya telah menerima laporan dari Marsup dan istrinya Nurmala Dewi. Dimana, kedua orangtua ini melaporkan anaknya berinisial AD yang telah memukuli mereka.
Hanya saja, Haris menjelaskan, berdasarkan keterangan dari kedua orangtua terlapor kejadian pemukulan itu bukan dikarenakan berbeda pendapat pilihan capres dan cawapres.
“Bukan masalah perdebatan pemilihan capres dan cawapres, menurut keterangan orangtuanya. Namun karena tersinggung perkataan, menyebabkan anaknya emosi dan menganiaya korban,” kata Haris.
Dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (8/2) pagi, Haris mengungkapkan peristiwanya terjadi di Jalan KH Azhari, Lorong Keramat, Kecamatan SU I Palembang, Minggu (4/2) pukul 22.00 WIB.
Masih dikatakan Haris, bermula dari AD bersama Marsup sedang menonton televisi di rumah. Lalu, sang ayah meminta telapor untuk tidur lantaran keesokan harinya hendak mengantar cucu sekolah.
“Gara-gara disuruh tidur, takut besoknya kesiangan karena besoknya akan mengantar cucu pelapor. Tak lama berselang, korban Nurmala Dewi mematikan televisi dan lampu,” jelasnya.
Hal itulah yang menyulut emosi AD hingga mengeluarkan kata-kata kasar. Tak hanya itu, terlapor pun memukuli ayahnya Marsup sebanyak tiga kali di bagian pipi dan dahi. Sementara Nurmala Dewi yang hendak melerai ikut terkena pukulan.
“Anaknya marah dan berkata, tidak bisa menunggu sebentar. Sengsara sekali jadi orang miskin, enakan jadi orang kaya. Bapak yang sakit parah tidak mati-mati. Lalu pelapor mengusir AD dari rumah,” ungkap Haris menirukan perkataan pelapor.
Setelah peristiwa pemukulan itu, terlapor langsung kabur dari rumah dan sampai saat ini tak kunjung pulang. Oleh karena itulah, aparat kepolisian masih memburu pelaku untuk diminta keterangan.
Diberitakan sebelumnya, Marsup bersama istrinya Nurmala Dewi mendatangi ruang pengaduan Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Palembang, Senin (5/2) sekitar pukul 12.00 WIB.
Kedatangan mereka untuk melaporkan anaknya berinisial AD ke pihak berwajib, lantaran anaknya diduga telah memukuli mereka berdua hingga mengalami sakit di bagian wajah.
Berdasarkan data dihimpun, kejadiannya terjadi di rumah mereka di Jalan KH Azhari, Lorong Keramat, Kelurahan 5 Ulu, Kecamatan SU I Palembang, Minggu (4/2) sekitar pukul 22.00 WIB.
Bermula dari mereka bertiga menonton debat calon presiden (capres) di stasiun televisi. Diduga dikarenakan berbeda pendapat, mereka pun terlibat pertengkaran dan cekcok mulut.
Kemudian, korban Nurmala Dewi mematikan televisi dan menyuruh terlapor untuk tidur. Merasa tidak senang, AD pun nekat menganiaya kedua orangtuanya hingga sakit di bagian wajah.
“Habis nonton debat capres, disuruh oleh ibunya untuk tidur. Terus ibunya matikan televisi. Anaknya langsung memukul bapak dan ibunya,” ungkap salah satu petugas piket.
Sementara itu, laporan korban telah diterima dengan nomor polisi LP/B/303/II/2024/SPKT/Polrestabes Palembang/Polda Sumsel dan akan segera ditindaklanjuti anggota piket reskrim.
- Parade HUT TNI ke-79, Warga Palembang Antusias
- Pemukiman Padat Penduduk di 13 Ilir Dilanda Kebakaran, Satu Rumah Ludes Dilahap Api
- Aryaduta Palembang Berikan Edukasi Memasak kepada Warga Binaan Lapas Perempuan