Buat Resah, Pj Bupati Muara Enim Minta Perusahaan Tambang Buat Halte Khusus Untuk Antar Jemput Karyawan

Bus karyawan tambang yang melintas di jalan Kabupaten Muara Enim. (Noviansyah/RMOLSumsel.id)
Bus karyawan tambang yang melintas di jalan Kabupaten Muara Enim. (Noviansyah/RMOLSumsel.id)

Penjabat (Pj) Bupati Muara Enim, Ahmad Rizal meminta agar seluruh perusahaan tambang baik BUMN maupun swasta untuk membuat halte khusus antar jemput karyawan, agar bus yang disiapkan tidak mengganggu lalu lintas di jalanan.


Sebab, masyarakat telah dibuat resah karena banyaknya bus antar jemput perusahaan tambang yang melintas di jalan protokol dan membuat kemacetan.

"Jadi kita akan perintahkan mereka nanti untuk kumpul dan dijemput di halte,”ujar Rizaldi saat peninjauan pelaksanaan pembangunan gedung kantor dinas perpustakaan dan kearsipan Daerah, Rabu (3/1).

Kepala Dinas Perhubungan (Kadishub) Muara Enim, Junaidi menambahkan, pada beberapa waktu lalu terjadi aksi demo dari warga yang resah dari aktivitas bus antar jemput perusahaan tambang. Mereka meminta agar bus tersebut ditertibkan karena mayoritas kendaraan memakan lebih dari setengah badan jalan ketika melintas di pemukiman.

Junaidi menjelaskan, mereka akan mengundang Dinas Perhubungan  provinsi sebagai narasumber, kemudian nanti akan dipetakan jalan-jalan yang tidak boleh dilalui karena jalannya sempit.

"Baru ada satu rencana untuk titik jemput karyawan, rencananya di terminal regional Muara Enim, rencananya seperti itu namun akan kita kaji kembali,"

Junaidi mengatakan, pihaknya akan mengundang seluruh perusahaan yang memiliki bus karyawan baik BUMN maupun BUMS untuk melaksanakan rapat upaya pencarian solusi.

"Sebenarnya sudah ada pengaturan seperti halnya bus listrik milik PT Bukit Asam sudah kita atur dengan rute dan SK pak Bupati, terkait rute perlintasan yang harus dilalui," ujar Junaidi.