Bobol Kartu Kredit Hingga Miliaran, Dua Hacker di Lubuklinggau Diringkus Polda Jatim

Rumah mewah tersangka E yang dibeli dari hasil membobol kartu kredit. (Istimewa/rmolsumsel.id)
Rumah mewah tersangka E yang dibeli dari hasil membobol kartu kredit. (Istimewa/rmolsumsel.id)

Dua hacker yakni E dan F, asal Lubuklinggau, Sumsel. Terpaksa diringkus Polda Jawa Timur (Jatim). Lantaran, membobol kartu kredit hingga miliaran rupiah.


"Ya, tersangkanya sudah dibawa ke Polda Jatim," kata Kapolres Lubuklinggau, AKBP Harissandi saat dikonfirmasi terkait kasus tersebut, Rabu (10/8).

Dia menjelaskan, keduanya ditangkap berdasarkan hasil lidik dari Polda Jatim. Dimana, dua tersangka tersebut melakukan carding atau penipuan dengan mencuri nomor kartu kredit. Dan itu merupakan kejahatan dunia maya. Hasil kejahatan itu dibelikan tersangka rumah dan mobil.

Dari penangkapan tersebut, Polda Jatim menyita barang bukti berupa tiga unit terdiri dari mobil jenis Pajero, HRV dan Yaris. Barang bukti tersebut, telah dibawa sejak Selasa kemarin. Selain itu, Polda Jatim juga menyita barang bukti berupa rumah.

"Saat ini rumah tersangka sudah diberi garis polisi," terangnya.

Kapolres menjelaskan, kejahatan tindak pidana Undang-undang ITE tidak ada locus delikti. Sehingga bila kejahatannya di Jawa Timur, tersangkanya di Lubuklinggau, maka bisa dilakukan penangkapan oleh Polda Jatim.

"Omset tersangka miliaran. Kenapa? Karena bisa dibelikan rumah, terus bisa beli mobil. Tersangka sudah melakukannya selama lima tahun," terangnya.

Berdasarkan penelusuran, rumah salah satu tersangka yang dibeli dari hasil kejahatan tersebut berada di RT 06, Kelurahan Batu Urip, Kecamatan Lubuklinggau Utara II. Usai penangkapan, tidak terlihat lagi pekerja dari bangunan mewah tersebut.

Ketua RT 06, Kelurahan Batu Urip, Edwin mengatakan, dirinya tidak dan tahu dan belum pernah melihat pemilik rumah mewah tersebut. Sebab pemiliknya belum pernah melapor. 

"Rumah belum selesai dibangun. Selama bangun rumah belum pernah lapor ke saya, ketemu sekalipun belum," terangnya.

Dia menjelaskan, pihaknya selaku pemerintah dilingkungan tersebut menyayangkan pemilik rumah tidak melapor. "Kami selaku pemerintahan disini, datanglah kesini, permisi. Jadi wajahnya saja tidak tahu," tegasnya.

Selama ini, Edwin mengira bahwa pemilik rumah mewah tersebut milik seorang youtuber. Dan tadinya mengira rumah mewah itu akan dibangun tempat olahraga atau nge-gym. "Mungkin tempat usaha. Aku kiro buat senang ngegym. Ruponyo baru tahu kalau usaha dia hacker," pungkasnya.