Pandemi virus corona membuat bisnis vendor ponsel asal Korea Selatan, Samsung, terganggu. Tidak saja penjualan ponsel pintar tetapi juga perangkat elektronik.
- BTN Luncurkan Super App BTN Mobile
- Harga Pertalite Tetap Rp7.650 per Liter
- Admin Media Sosial di Palembang Gelar Jajan Festival di Transmart Mal
Baca Juga
Kepala Eksekutif Samsung, Kim Kinam, menyampaikan corona dan perang dagang Amerika-Tiongkok benar-benar menjadi pukulan bagi Samsung.
"Pasar ponsel cerdas global diperkirakan akan mengalami kontraksi di tengah wabah (corona). Namun, permintaan terhadap ponsel 5G diprediksi akan meningkat," kata Presiden Bisnis Seluler dan Jaringan Samsung, dilansir dari Reuters.
Beberapa perusahaan elektronik, hardware dan software juga telah mengurangi target penjualan karena wabah corona.
Kendati demikian, Samsung memutar otak untuk mencari jalan lain, salah satunya dengan menggenjot penjualan chip.
"Kami memperkirakan peluang baru di bidang-bidang seperti jaringan nirkabel 5G dan mobil otonom guna mendorong penjualan chip pada 2020," kata perusahaan.
Saat pasar ponsel pintar menyusut, pasar chip yang berkontribusi lebih dari 50 persen terhadap laba Samsung, diprediksi akan mengalami peningkatan permintaan.
Tahun lalu, pasar itu mengalami penurunan yang diperburuk oleh kelebihan pasokan dan ketegangan perang dagang Amerika-Tiongkok.
Tahun ini, Samsung juga akan fokus meningkatkan proses manufaktur daripada memperluas kapasitas.
- Hyundai Perkenalkan Santa Fe Hybrid dan Program Apresiasi Konsumen
- FKP3K Dorong Peningkatan Investor Generasi Milenial
- Aksi Boikot Grab Terjadi di Medan dan Padang