Bertambah 500 Ribu, DPT Sumsel Jadi  6,3 juta Pemilih

Rapat Pleno terbuka Rekapitulasi  DPT tingkat provinsi Sumsel pemilu 2024, di The Alts Hotel Palembang, Selasa (27/6).(ist/rmolsumsel.id)
Rapat Pleno terbuka Rekapitulasi DPT tingkat provinsi Sumsel pemilu 2024, di The Alts Hotel Palembang, Selasa (27/6).(ist/rmolsumsel.id)

 Komisi Pemilihan Umum (KPU) provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menetapkan Daftar Pemilihan Tetap (DPT) pada Pemilu 2024 mendatang sebanyak 6.326.348 pemilih, atau bertambah sekitar 500 ribu dibanding DPT pemilu 2019 lalu sebanyak 5.879.437 pemilih.  


Penetapan pemilih pada Pemilu Legislatif (Pileg) dan Pemilu Presiden (Pilpres) ini, setelah dilakukan rapat pleno terbuka rekapitulasi dan penetapan DPT tingkat provinsi Sumsel Pemilu 2024, di The Alts Hotel Palembang, Selasa (27/6).

 

Rinciannya, 3.134.056 pemilih perempuan dan 3.192.292 pemilih laki- laki yang tersebar di 25.985 Tempat Pemungutan Suara (TPS) yang ada di 3.249 Kelurahan atau Desa tersebar di 241 Kecamatan se Sumsel.

 

Menurut Ketua KPU Sumsel Amrah Muslimin, pihaknya melakukan perekapan dari hasil rekapitulasi DPT dari 17 KPU Kabupaten/ kota se Sumsel sebelumnya, yang nanti daftar pemilih ini akan jadi indikator untuk pemilih di Sumsel 2024 nanti baik Pilpres ataupun Pileg.

 

"DPT Sumatera Selatan itu sebanyak 6,3 juta, ini artinya ada penurunan yang cukup banyak juga dari DPS dan DPSHP (Daftar Pemilih Sementara Hasil Perbaikan), memang ada penurunan setelah dilakukan penyisiran. Itu menunjukkan bahwa memang kerja-kerja teman di bawah itu memang bekerja, artinya kami menyampaikannya kepada publik dan masyarakat, bahwa InsyaAllah di DPT yang kami tetapkan ini adalah DPT yang sangat minim persoalan, " kata Amrah.

 

Dijelaskan Amrah, ada penyutan sebelumnya dari DPS hingga DPT, menunjukkan data ganda yang ada sudah bersihkan, baik itu ganda antar Desa antar Kelurahan, antar Kecamatan hingga antar Kabupaten termasuk antar Provinsi dan luar negeri sudah dibersihkan.

 

"Jadi mudah-mudahan di DPT yang baik ini, akan dijadikan dasar atau indikator lah, untuk optimisme kita untuk mensukseskan pemilu di 2024. Memang di DPT Pemilu 2019 sebanyak 5,8 juta, jadi pemilih di Pemilu 2024 ada penambahan sekitar 500 ribu pemilih dengan TPS sekitar 25 ribu, " katanya.

 

Ditambahkan Amrah, meski DPT sudah ditetapkan, namun bisa saja nantinya akan mengalami perubahan untuk bertambah bagi masyarakat yang sudah memenuhi syarat tetap bisa menggunakan hal pilihnya, namun semua masih menunggu arahan KPU RI.

 

"Kami masih menunggu KPU RI, karena memang DPT ini kan sifatnya final, seperti pemilih potensial lainnya nanti apakah masuk dalam DPt (Daftar Pemilih Tambahan) atau DPK (Daftar Pemilih Khusus), termasuk pemilih-pemilih yang meninggal itu tidak mengurangi jumlah DPT, tapi kita coret pada lembar DPT yang diserahkan di TPS, " katanya.

 

Sementara ketua Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sumsel Yenli Elmanoferi menambahkan, apa yang telah dilakukan jajaran KPU dalam hal ini pantarlih untuk proses Coklit DPS hingga DPT sudah maksimal, meski ada beberapa rekomendasi dari jajarannya untuk dilakukan perbaikan.

 

"Sampai dengan hari ini, saya pikir memang upaya-upaya dari KPU sudah maksimal, tapi memang ada beberapa catatan yang disampaikan oleh kawan-kawan di bawah (Bawaslu Kabupaten Kota) terkait dengan evaluasi pelaksanaan penyusunan daftar pemilih ini, ada beberapa kemarin yang menyangkut tentang ada data pemilih yang meninggal, masih ada di salinan daftar pemilih sementara yang nanti akan dikomunikasikan dengan KPU, " katanya.

 

Dilanjutkan Yenli, dengan adanya rekomendasi dari Bawaslu diharapkan bisa diperbaiki oleh KPU, agar daftar pilih lebih sempurna.

 

"Ya, supaya data-data yang pemilih yang sudah meninggal ini tidak muncul lagi dalam DPT, karena memang dari segi persyaratan menurut KPU kan harus ada akta kematian yang harus diterbitkan oleh dukcapil, supaya data ini bisa dihapus dalam daftar kependudukan, " tandasnya.

 

Mengingat dari 17 Kabupaten/ kota di Sumsel, ia mencatat ada dua Kabupaten yaitu Lahat dan Musi Rawas Utara (Muratara), yang menjadi konsentrasi pihaknya, terkait ada kegandaan dan pemilih yang meninggal dunia.

 

"Informasi dari dia Kabupaten ini belum ditindaklanjuti, makanya nanti dalam forum ini mungkin kami akan menyampaikan hal ini kepada KPU dan jajaran, tapi soal validasi dari gandaan soal di Muratara kita sudah sampaikan," katanya.