Pemprov Sumatra Selatan terus membagikan bantuan sosial beras kepada warga terdampak pandemi Covid-19. Kali ini giliran ustaz-ustazah di wilayah Kota Palembang yang dibagikan bantuan beras.
- Puluhan Anak Binaan LPKA Palembang Dilatih Menulis hingga Desain Grafis
- Satu Dekade Scooter Bajaj Indonesia Berlangsung Meriah di Palembang
- Banyak RS yang Belum Dibayar Pemerintah Terkait Penanganan Pasien Covid-19
Baca Juga
Penyerahan bantuan dilakukan Wakil Gubernur Mawardi Yahya bekerja sama dengan DPP Gencar Indonesia di kantor BKPRMI Kota Palembang, Sabtu (14/8).
“Bantuan beras ini merupakan wujud komitmen pemerintah untuk meringankan beban warga selama pandemi Covid. Dengan adanya bantuan ini diharapkan dapat memantik warga lain yang berkemampuan untuk menyisihkan sebagian rezekinya kepada masyarakat yang membutuhkan,” ujar Wagub.
Pandemi Covid-19 yang terjadi sejak awal tahun 2020 ini dampaknya sangat terasa bagi masyarakat Sumsel khususnya di Palembang. Pandemi menyebabkan kondisi perekonomian yang menurun, kesehatan masyarakat yang terancam serta daya beli masyarakat berkurang. Bahkan sebagian masyarakat kehilangan pekerjaanya.
“Pemprov Sumsel melalui anggaran APBD menyalurkan bantuan sosial beras kepada masyarakat yang belum tersentuh bantuan sosial dari pusat melalui program PKH, program BPNT (kartu sembako), Bantuan Sosial Tunai (BST) dan bantuan lainnya yang disalurkan melalui program pemerintah pusat,” tutur Wagub.
Seorang ustazah dari SU II, Yulismarni mengaku sangat gembira dan terharu mendapat bantuan beras ini. Pengajar di TK Alquran ini merasa diperhatikan oleh pemerintah, terlebih di tengah situasi sulit selama pandemi Covid.
“Senang sekali. Artinya pemerintah ada perhatian. Harapan kami tentunya bantuan seperti ini bisa terus diberikan, sampai pandemi bisa diatasi,” ucapnya.
Ketua DPD BKPRMI Kota Palembang, Muhammad Ifan Fahriansyah mengatakan, bantuan seperti ini memang sangat dibutuhkan para ustaz-ustazah. Pasalnya saat pandemi, berbagai kegiatan dihentikan sehingga membuat mereka tidak memiliki penghasilan.
Bahkan dampak pandemi membuat para pengajar baca tulis Alquran ini harus bekerja sambilan menjadi ART hingga ojek online.
“Ini yang membuat hati sangat teriris. Maka dari itu bantuan ini tentu sangat meringankan beban mereka,” katanya.
- Holywings Palembang Resmi Berganti Nama jadi Gold Dragon Bar
- Jadi Narasumber di Kongres ke-XXI PMII, Sultan Palembang Ajak Mahasiswa Ikut Lestarikan Budaya Indonesia
- Di Hari Pahlawan, Crivisaya Ganjar Adakan Diskusi Refleksi Kepemimpinan