Dalam upaya mengoptimalkan Pojok Pasar yang tersebar di pasar-pasar tradisional Palembang, Wakil Walikota (Wawako) Palembang, Fitrianti Agustinda mengimbau semua kepala pasar untuk kembali mensosialisasikan hal tersebut.
- Dapat Bantuan Alat Uji Sampel Makanan, Pojok Pasar di Palembang Bakal Ditambah
- Pastikan Keamanan Produk Makanan, Wawako Palembang Minta Pojok Pasar Ditambah
- Fasilitas Pengujian Makanan di Pasar Tradisional Kurang Diminati, Wawako: Kita Instruksikan Petugas Pasar Sosialisasi
Baca Juga
Hal ini karena masih ditemukannya sejumlah bahan makanan yang di dalamnya terkandung bahan berbahaya, mulai dari mie berformalin, terasi dengan rhodamin B, hingga temuan lainnya.
“Pojok Pasar tersebut masih banyak yang belum menggunakannya, sehingga masih ada ditemukan bahan makanan yang mengandung bahan-bahan berbahaya, seperti formalin, rhodamin, dan lain-lain,” kata Finda, sapaan akrab Wawako, Selasa (17/5).
Pojok pasar sendiri merupakan program yang bekerjasama dengan Balai Besar Pengawas Obat dan Makanan (BBPOM) Palembang. yang mana program tersebut memberikan tempat khusus yang bisa digunakan pedagang maupun pembeli untuk menguji kelayakan bahan makanan yang ada di pasaran.
Finda mengatakan, dari banyaknya pedagang maupun pembeli, hanya sebagian saja yang melakukan uji sampel di Pojok Pasar. Padahal, uji sampel yang dilakukan tersebut sama sekali tidak dipungut biaya.
“Padahal ini kan gratis, tapi masih ada saja masyarakat yang tidak melakukan uji sampel di Pojok Pasar ini,” terangnya.
Sebagai informasi, Pojok Pasar di Kota Palembang saat ini terdapat di sejumlah pasar tradisional, mulai dari Pasar 10 Ulu, Pasar Lemabang, Pasar Sekip, Pasar Kebun Semai, Pasar Cinde, dan Pasar Km5.
- Pemkab Muba Tindak Lanjut Temuan Produk Pangan Mengandung Babi di Alfamart dan Indomaret
- Disdag Sumsel dan BPOM Temukan Produk Marshmellow Mengandung Unsur Babi di Dua Retail Palembang
- BBPOM Palembang Sita Ribuan Kosmetik Ilegal Senilai Rp198 Juta