Insiden penembakan mantan Perdana Menteri Jepang, Shinzo Abe merupakan sebuah tragedi yang bisa menimpa siapa saja pejabat di dunia tak terkecuali di Indonesia.
- PKS Dukung Anies Bikin Partai Baru: Biar Lebih Leluasa Bermanuver
- Fraksi PKS Endus Aroma Korupsi di Pelaksanaan Tanazul Ibadah Haji
- PKS Alihkan Dukungan Pilkada Muba ke Lucianty, Pengamat Nilai Keputusan Partai Langkah Fatal
Baca Juga
Untuk itu, Ketua DPP PKS Mardani Ali Sera menganggap Indonesia perlu mengambil pelajaran atas insiden nahas yang menimpa mantan PM Jepang yang diketahui bukan sosok yang kontroversial.
“Pelajaran pengamanan pada pejabat dan mantan pejabat utama, lembaga pimpinan tinggi instansi negara perlu SOP (Standar Operasional Prosedur) diperbaharui,” kata Mardani kepada Kantor Berita Politik RMOL beberapa saat lalu di Jakarta, Sabtu (9/6).
Selain itu, Mardani juga menanti-wanti di era informasi yang terbuka ini, membuat setiap orang punya obsesi dan fantasi yang berbahaya.
“Kemampuan personil pengamanan juga perlu ditingkatkan. Terakhir penggunaan teknologi juga perlu dioptimalkan karena tidak perlu banyak personil, tetap (ramping) tapi berdaya tinggi dengan bantuan teknologi,” pungkasnya.
Sebelumnya, mantan PM Jepang, Shinzo Abe ditembak di alun-alun stasiun Kintetsu Yamato-Saidaiji di Nara, Jepang, Jumat (8/7) waktu setempat. Abe sempat dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan intensif.
Namun pada pukul 17.03 waktu setempat, PM terlama di Jepang ini dinyatakan meninggal dunia setelah berjuang dari masa kritisnya. Ia pun meninggal dunia tepat di usia 67 tahun.
- PKS Dukung Anies Bikin Partai Baru: Biar Lebih Leluasa Bermanuver
- Fraksi PKS Endus Aroma Korupsi di Pelaksanaan Tanazul Ibadah Haji
- PKS Alihkan Dukungan Pilkada Muba ke Lucianty, Pengamat Nilai Keputusan Partai Langkah Fatal