Publik Angola dan sejumlah pemimpin dunia dilanda duka atas meninggalnya mantan Presiden Jose Eduardo dos Santos, yang memerintah selama 38 tahun pada Jumat (8/7) waktu setempat.
- Batalkan Perjanjian Pinjam Pakai Dengan Baznas, Pemkot Palembang Resmi Alihkan Balai Pertemuan Ke Dinas Kebudayaan
- Matahari Lintasi Atas Kabah pada 27 dan 28 Mei, Kemenag Imbau Cek Arah Kiblat
- Berkompetisi di Palembang, Sanggar Seni Gonjreng Duakha Diminta Terus Lestarikan Budaya OKU Selatan
Baca Juga
Dos Santos (79) meninggal di sebuah rumah sakit di Barcelona, Spanyol setelah menderita serangan jantung.
Presiden Angola saat ini, Joao Lourenco mengatakan negara itu telah mengalami "kerugian besar" atas kehilangan Dos Santos. Untuk itu dia mengumumkan lima hari berkabung nasional mulai Sabtu (9/7).
Ungkapan kehilangan juga disampaikan Presiden Namibia Hage Geingob, yang menyebut Dos Santos sebagai revolusioner luar biasa.
"Pohon raksasa lain telah tumbang," kata Geingob, seperti dikutip dari Africa News.
Sementara itu Presiden Portugal Marcelo Rebelo de Sousa menggambarkannya sebagai "protagonis yang menentukan" dalam hubungan dengan bekas kekuatan kolonial Angola.
Mantan perdana menteri Portugis dan mantan ketua Komisi Eropa Jose Manuel Barroso juga mengenang Dos Santos sebagai seorang pemimpin intelijen luar biasa, yang mampu menjamin persatuan nasional Angola.
- Polisi yang Jadi Tersangka Kasus Tragedi Haloween Itaewon Ditemukan Tewas di Rumahnya
- Gelar Open House Selama Empat Hari, Sultan Palembang Ajak Masyarakat Untuk Terus Jalin Silaturahmi
- Arab Saudi Larang Warganya Pelesiran ke Indonesia