Satu individu Orangutan Kalimantan (Pongo pygmaeus) lahir di Kebun Binatang Gembira Loka (GL Zoo) Yogyakarta pada tanggal 4 Juni 2021 dini hari lalu. Kelahiran bayi orangutan dengan berat badan 1,57 kg ini menambah koleksi satwa yang ada di GL Zoo.
- 11 Buaya yang Lepas dari Penangkaran Berhasil Ditangkap, 9 Ekor Lainnya Masih Berkeliaran
- Erdogan Konfirmasi Penangkapan Tokoh ISIS Bashar Hattab Ghazal al Sumaidai di Turki
- Lula da Silva Terpilih Jadi Presiden Brasil, Begini Respon Para Pemimpin Dunia
Baca Juga
"Balai KSDA Yogyakarta mengapresiasi keberhasilan manajemen GL Zoo dalam upaya perlindungan, penyelamatan, dan pelestarian satwa dilindungi," ujar Kepala Balai KSDA Yogyakarta, Muhammad Wahyudi dalam keterangannya.
Dua hari pasca kelahiran, pada bayi orangutan dilakukan hand-rear (rawat manusia) karena induk orangutan belum mau melakukan aktivitas menyusui bahkan cenderung berprilaku menjadi agak agresif di malam hari.
Petugas berupaya melakukan training agar induk mau mendekat dan menyusui. Namun, karena belum ada pergerakan dari induk untuk menyusui anaknya, maka dilakukan pemberian susu oleh petugas kepada bayi orangutan dan selanjutnya secara berkala diberikan susu setiap 3 jam.
Pasca dilakukan hand-rear, terpantau kondisi induk normal. Bayi orangutan juga terpantau dalam kondisi baik dengan suhu tubuh stabil, serta lancar meminum susu 150-160 ml/hari sesuai berat badannya. Saat ini bayi orangutan telah mengalami kenaikan berat badan menjadi 1,61 Kg. Proses urinasi dan feses bayi orangutan terpantau lancar.
“Pengamatan terhadap kondisi induk dan bayi orangutan GL Zoo terus dilakukan secara intensif untuk memantau kondisi induk dan anaknya,” jelasnya.
"Balai KSDA Yogyakarta mengapresiasi keberhasilan manajemen GL Zoo dalam upaya perlindungan, penyelamatan, dan pelestarian satwa dilindungi," ujar Kepala Balai KSDA Yogyakarta, Muhammad Wahyudi dalam keterangannya.
Dua hari pasca kelahiran, pada bayi orangutan dilakukan hand-rear (rawat manusia) karena induk orangutan belum mau melakukan aktivitas menyusui bahkan cenderung berprilaku menjadi agak agresif di malam hari.
Petugas berupaya melakukan training agar induk mau mendekat dan menyusui. Namun, karena belum ada pergerakan dari induk untuk menyusui anaknya, maka dilakukan pemberian susu oleh petugas kepada bayi orangutan dan selanjutnya secara berkala diberikan susu setiap 3 jam.
Pasca dilakukan hand-rear, terpantau kondisi induk normal. Bayi orangutan juga terpantau dalam kondisi baik dengan suhu tubuh stabil, serta lancar meminum susu 150-160 ml/hari sesuai berat badannya. Saat ini bayi orangutan telah mengalami kenaikan berat badan menjadi 1,61 Kg. Proses urinasi dan feses bayi orangutan terpantau lancar.
“Pengamatan terhadap kondisi induk dan bayi orangutan GL Zoo terus dilakukan secara intensif untuk memantau kondisi induk dan anaknya,” jelasnya.
- Pusaran Pejabat Polri di Tambang Ilegal Kalimantan dan Sulawesi, IPW: Menurut Saya, Dirtipidter Harus Diganti
- Pengusaha Dalam Negeri Minta Dilibatkan dalam Pembangunan IKN Nusantara
- Kini Sumut Punya Pusat Penyelamatan Orangutan dan Beruang