Dalam upaya mengawal proses Pemilihan Serentak Tahun 2024 agar berjalan aman dan damai, Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Sumatera Selatan menggelar sosialisasi untuk Aparatur Sipil Negara (ASN) guna menekankan pentingnya sikap netral. Kegiatan ini berlangsung di The Alts Hotel Palembang pada Kamis (4/10) malam.
- Diwarnai Aksi Walk Out, DPR Tetap Sahkan RKUHP Jadi UU
- Relawan Ganjar Pranowo akan Dibubarkan
- Rasyid Rajasa Ajak Influencer Palembang Berani dan Kreatif
Baca Juga
Anggota Bawaslu Sumsel Koordinator Divisi Pencegahan, Partisipasi Masyarakat, dan Hubungan Masyarakat, Massuryati, menegaskan bahwa netralitas ASN adalah isu nasional. Mengingat tahapan kampanye sudah dimulai, peran Bawaslu sebagai pengawas menjadi sangat krusial. Bawaslu mengajak seluruh masyarakat, termasuk ASN, untuk berpartisipasi dalam pengawasan penyelenggaraan Pemilihan 2024.
“ASN tetap memiliki hak pilih, tetapi mereka harus independen, netral, dan tidak merugikan salah satu pasangan calon (paslon). ASN tidak boleh mengajak memilih salah satu paslon maupun menghalangi orang untuk memilih,” ujarnya saat membuka kegiatan tersebut.
Dalam Indeks Kerawanan Pemilu (IKP), Provinsi Sumatera Selatan dinyatakan dalam kategori rawan sedang untuk Pemilihan 2024. Bawaslu Sumsel terus memitigasi dan mengidentifikasi potensi kerawanan yang mungkin terjadi selama pemilihan.
“Dua kabupaten di Provinsi Sumatera Selatan teridentifikasi dalam kategori rawan tinggi: Kabupaten Musi Banyuasin terkait sosial politik, dan Kabupaten Lahat pada tahapan pencalonan. Meskipun hanya dua kabupaten ini yang masuk dalam kategori rawan tinggi, kabupaten lain juga bisa menghadapi situasi serupa saat hari pemungutan suara,” tambahnya.
Di hadapan 241 camat se-Provinsi Sumatera Selatan, Massuryati mengajak untuk ikut serta dalam sosialisasi netralitas ASN. “Camat harus berkontribusi untuk menyukseskan pilkada yang ramai dan damai. Kita harus mencapai zero conflict,” tutupnya.
- Temui Milenial di Palembang, Rasyid Rajasa Dorong Anak Muda Berwirausaha
- Mantan Anggota DPRD OKU Ini Kaget Namanya Masuk Sebagai Penasehat KOKO
- Kader yang Tak Lulus Dikpol Golkar Dilarang Nyaleg