Pembatalan pembelian twitter oleh Bos Tesla, Elon Musk tak diterima oleh raksasa media sosial ini. Karena itu, perusahaan Twitter pun bakal mengambil langkah hukum terhadap CEO Tesla ini.
- Elon Musk Bakal Ganti Logo Burung Biru Twitter Jadi Gambar X
- Mengaku Dipaksa Beli Twitter, Elon Musk Gugat Firma Hukum
- Elon Musk Tunjuk Linda Yacarino sebagai Kepala Eksekutif Baru Twitter
Baca Juga
Kepala Twitter, Bret Taylor, mengatakan di platform micro-blogging bahwa dewan berencana untuk mengambil tindakan hukum untuk menegakkan perjanjian merger antara perusahaan dan Musk.
“Dewan Twitter berkomitmen untuk menutup transaksi dengan harga dan persyaratan yang disepakati dengan Tuan Musk,” tulisnya, seperti dikutip dari Reuters, Sabtu (9/7).
Sebelumnya pada Jumat (8/7), Musk mengatakan bahwa dia mengakhiri kesepakatan senilai 44 miliar dolar AS untuk membeli Twitter, alasannya karena perusahaan media sosial itu telah melanggar beberapa ketentuan dari perjanjian merger.
Dalam pengajuan, pengacara Musk mengatakan Twitter telah gagal atau menolak untuk menanggapi beberapa permintaan informasi tentang akun palsu atau spam di platform, yang merupakan dasar kinerja bisnis perusahaan.
“Twitter melakukan pelanggaran material terhadap beberapa ketentuan Perjanjian itu, tampaknya telah membuat pernyataan palsu dan menyesatkan yang diandalkan oleh Musk ketika memasuki Perjanjian Penggabungan,” kata pengajuan tersebut.
Musk juga mengatakan dia pergi karena Twitter memecat eksekutif berpangkat tinggi dan sepertiga dari tim akuisisi bakat, melanggar kewajiban Twitter untuk "melestarikan komponen material dari organisasi bisnisnya saat ini secara substansial."
Saham Twitter melonjak setelah Musk mengambil saham di perusahaan pada awal April, melindunginya dari aksi jual pasar saham yang menghantam platform media sosial lainnya.
Tetapi setelah dia setuju pada 25 April untuk membeli Twitter, saham dalam hitungan hari mulai turun karena investor berspekulasi Musk mungkin akan meninggalkan kesepakatan.
Keputusan Musk kemungkinan akan menghasilkan pergumulan hukum yang berlarut-larut antara miliarder dan perusahaan berusia 16 tahun yang berbasis di San Francisco tersebut.
- Elon Musk akan jadi Nama Kapal Induk Teranyar AS
- Elon Musk: AS Harus Keluar dari NATO Supaya Berhenti Biayai Keamanan Eropa
- Elon Musk Ikut Kampanye Trump di Lokasi Penembakan