Banyak Merugi, BUMN Harus Dievaluasi Secara Radikal

Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah. (rmol)
Wakil Ketua Umum Partai Gelora, Fahri Hamzah. (rmol)

Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Indonesia jumlahnya mencapai ratusan baik induk, anak hingga cucu perusahaan. Namun dari sekian banyak perusahaan tersebut, hanya sekitar 15 perusahaan yang menghasilkan keuntungan.


“Dari seratusan BUMN itu kan sebenarnya yang untung cuma 15, yang lain rugi semua,” ujar Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia, Fahri Hamzah dalam talkshow bertema 'BUMN, Apa Masalah dan Solusinya' di Gelora Media Center, Jakarta Selatan, Kamis (10/6).

Fahri menyebutkan, untuk menyelamatkan keberadaan perusahaan BUMN itu diperlukan evaluasi secara menyeluruh. Bahkan, perlu dilakukan secara radikal.

“Kita harus rada melakukan evaluasi yang radikal. Karena kalau tidak, konsep rugi ini nantinya akan datang terus-menerus, ini nanti satu-persatu akan gugur nih,” katanya.

“Kalau dulu Merpati sudah hilang, jangan sampai Garuda hilang. Terus perusahaan konstruksi hilang, kemudian asuransi hilang, dan lainnya hilang,” imbuh mantan Wakil Ketua DPR RI ini.

Pemerintah harus mengevaluasi konsep keberadaan BUMN dan bagaimana manfaatnya ke depan.

“Konsepsi dari fungsi dan keberadaannya, dan berikutnya berefek pada konsepsi pengelolaan. Karena itu, harus ada keberanian dari sekarang,” tegasnya.