Perancis dibawah kepemimpinan Presiden Emmanuel Macron bakal meningkatkan pasokan peralatan militernya ke Ukraina. Hal ini untuk membantu negara tersebut mempertahankan kedaulatannya.
- Zelensky Pecat 33 Kepala Rekrutmen Tentara Korup, Kirim ke Medan Perang
- 12 Ribu Warga Ukraina Dievakuasi Ditengah Gempuran Rusia
- Rusia Denda Apple karena Tak Hapus Informasi Soal Invasi Ukraina
Baca Juga
Keputusan itu muncul saat sesi dewan keamanan dan pertahanan nasional baru-baru ini. Macron juga membuat keputusan untuk memperketat sanksi ekonomi dan keuangan dengan berkoordinasi dengan negara-negara Eropa dan Amerika Serikat.
Macron juga bertekad untuk mengambil langkah-langkah membekukan aset keuangan tokoh publik Rusia di tingkat nasional.
"Pemerintah Prancis akan mengatur pasokan tambahan peralatan militer kepada pihak berwenang Ukraina, dan untuk memberikan bantuan bahan bakar," isi pernyataan administrasi kepresidenan, seperti dikutip dari AP.
Selain Prancis, negarayang meningkatkan bantuan persenjataannya adalah Jerman.
Pasa Sabtu malam (26/2), Jerman mengumumkan pasokan senjata pertamanya ke Ukraina, dengan mengatakan bahwa mereka akan mengirimkan 1.000 senjata antitank dan 500 rudal Stinger ke angkatan bersenjata Ukraina.
Sebelumnya pada hari itu, Jerman mengizinkan Belanda dan Estonia untuk mengirim rudal tua buatan Jerman ke Ukraina.
Ini tentu bertolak belakang dengan pernyataan pemerintah Jerman yang dengan tegas menolak kemungkinan pengiriman semacam itu dan menolak untuk mengizinkan pasokan senjata buatan Jerman oleh negara-negara ketiga yang sedang bertikai.
- 280 Ribu Orang Jadi Tentara Kontrak Rusia
- Zelensky Pecat 33 Kepala Rekrutmen Tentara Korup, Kirim ke Medan Perang
- 12 Ribu Warga Ukraina Dievakuasi Ditengah Gempuran Rusia