Banjir Makin Parah, Kabupaten OKU Terancam Terisolir

Luapan Sungai Ogan membuat Jembatan Gantung di Desa Pusat putus dan tak bisa dilalui/Foto:Amizon
Luapan Sungai Ogan membuat Jembatan Gantung di Desa Pusat putus dan tak bisa dilalui/Foto:Amizon

Banjir yang melanda Kabupaten OKU makin parah, meskipun hujan deras telah berhenti namun debit air Sungai Ogan dilaporkan semakin meninggi.


Dari pantauan di lapangan, sejumlah ruas jalan penghubung antar kabupaten terendam dan tidak bisa dilalui. Bahkan hingga siang hari, Selasa (7/5), Sungai Ogan juga terpantau meluap hingga membuat rumah warga terendam makin dalam.

Kondisi ini tentu sangat mengkhawatirkan karena karena akses jalan dan jembatan tak dapat dilalui, hal itu membuat bumi Sbimbing Sekundang ini terancam terisolir.

"Akses jalan lintas ke OKU ke Lahat tidak bisa dilalui. Dari OKU ke Muaradua OKU Selatan, ke arah Prabu juga putus. Ini karena debit air sungai ogan terus naik. Bahkan ada jembatan di Desa Pusar juga putus," kata Toni salah satu warga di lokasi banjir Kelurahan Kemala Raja, OKU Selasa (7/5).

Dia mengatakan, dalam waktu kurang dari 1 jam debit air naik hingga 10 centi meter lebih. Sehingga rumah-rumah warga habis terendam, dan perabotan pun banyak yang rusak.

“Air terus naik dan semakin tinggi. Kami cemas, makanya kami mengevakuasi ibu kami ke tempat aman. Ini banjir terbesar. Kemana pak Pj Bupati dengan kondisi kami alami sekarang. Rakyatnya menderita karena banjir tapi pejabat tidak ada yang hadir," ungkap Toni dengan nada kesal.

Pantauan di lapangan, sejumlah kantor pemerintahan juga terendam dianataranya Diskominfo OKU, Kantor Golkar, PD Pasar, dan beberapa kantor pemerintahan lainnya.

Selain itu, fasilitas pelayanan umum seperti SPBU, sekolah-sekolah hingga pertokoan juga tutup karena terendam banjir. 

"Ya Allah, tolong kami, surutkan lah air banjir di OKU," ungkap seorang ibu sambil menangis.