Berdasarkan catatan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), hingga Januari - Agustus 2020. Titik panas (hotspot) di Sumsel mencapai 2.625 titik, Kabupaten Muaraenim merupakan wilayah terbanyak dengan 476 titik. Lalu Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) dengan 472 titik dan Kabupaten OKI 380 titik.
- Nomor 0916 Menangkan 1 Unit Sepeda Motor Gebyar Vaksinasi Berhadiah di Pagar Alam
- BPBD Sebut Kabut Asap Tipis di Palembang Bukan dari Karhutla
- Sambangi Bapas Lahat, Kakanwil Ilham Djaya Lakukan tatap muka dengan Pembimbing Kemasyarakatan
Baca Juga
"Sesuai dengan prediksi BMKG, puncak kemarau di prediksi terjadi pada Agustus-September. Sehingga hotspot terdeteksi cukup banyak bulan ini," ujar Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan BPBD Sumsel Ansori, Selasa (11/8/2020).
Dari semua titik api tersebut, Ansori mengakui, pihaknya melakukan pemadaman selain melalui jalur darat, juga mencoba memadamkan api menggunakan helikopter dengan cara water boombing. Karena dinilai lebih cepat memadamkan api sebelum membesar.
"Selain sosialisasi kepada masyarakat, tim kita juga terus bersiaga dalam melakukan penanganan karhutla. Baik di udara maupun di darat," ungkapnya.
Lebih lanjut dirinya mengatakan, sejak Agustus 2020, BPBD Sumsel telah memadamkan api yang diakibatkan oleh kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di lima wilayah Sumsel, seperti Kabupaten Ogan Ilir, Musi Banyuasin, PALI, Banyuasin, dan Kota Palembang.
"Api berhasil kita padamkan setelah dilakukan water boombing. Total ada 81 tindakan water boombing yang dilakukan di Indralaya Utara, Kertapati, Pulau Rimau, Lais dan Abab," terangnya.[ida]
- Sumsel Miliki 44 Warisan Budaya Takbenda
- Irigasi, Embung Hingga Asuransi Pertanian Diharapkan Bantu Petani Hadapi El Nino
- Empat Pintu Masuk Muba Dipasang Kamera Tilang Elektronik