Atlet Sumsel Diberi Pembekalan Keamanan Sebelum Berangkat ke PON Papua

Ketua Umum KONI Sumsel Hendri Zainuddin saat memantau latihan atlet cabor anggar Pelatda Sumsel untuk PON XX Papua. (Humas KONI Sumsel/rmolsumsel.id)
Ketua Umum KONI Sumsel Hendri Zainuddin saat memantau latihan atlet cabor anggar Pelatda Sumsel untuk PON XX Papua. (Humas KONI Sumsel/rmolsumsel.id)

Tak hanya persiapan teknik, fisik dan mental bertanding, atlet Sumatra Selatan yang akan turun di PON XX Papua juga akan dibekali dengan pengetahuan tentang keamanan diri dan tim.


Pembekalan keamanan itu akan diberikan oleh perwakilan Polda Sumsel. Hal ini menjadi penting untuk mengantisipasi situasi di Papua nantinya.

“Insyaallah peresmian kontingen akan dilakukan langsung Gubernur Sumsel sekaligus membubarkan Panitia Pelatda Terpusat yang telah berjalan sejak Juli hingga akhir September 2021 mendatang. Selain itu, nanti Kontingen Sumsel akan diberikan pembekalan keamanan dari Polda Sumsel terkait suasana politik di Papua,” ujar Sekretaris Umum KONI Sumsel, Suparman Romans pada rapat koordinasi panitia Pelatda di Meeting Room Gedung B, Wisma Atlet Jakabaring Sport City (JSC), Palembang, Senin (6/9).

Menurut Suparman, pembekalan keamanan akan menitikberatkan pada hal-hal yang tidak boleh dilakukan dan hal-hal yang dianjurkan selama berada di Papua. Hal ini diberikan demi keamanan bersama.

Suparman mengatakan, jumlah panitia pendamping atlet yang masuk dalam Kontingen Sumsel sudah diperjuangkan kepada PB PON dan ditanggung akomodasi, konsumsi serta transportasi. Akan tetapi jumlahnya sangat terbatas yakni hanya 13 orang.

“Untuk nama-namanya akan ada dalam SK yang ditandatangani oleh Ketua Umum KONI Sumsel,” katanya.

Anggota Tim Monev Pelatda Terpusat Sumsel, Sudirman mengingatkan agar beberapa atlet dipastikan benar-benar sudah menjalani vaksinasi Covid-19. Menurut Sudirman, jangan sampai hal-hal non teknis bisa menghalangi atlet bertanding. Karena memang pelaksanaan PON di tengah pandemi ini banyak peraturan yang lebih diperketat.

“Harus juga dipastikan termasuk transportasi, seragam kontingen hingga ketersediaan peralatan Cabor yang belum ada,” tuturnya.

Dalam rapat tersebut juga diinformasikan bahwa provider yang dapat digunakan di Papua hanya Telkomsel. Sehingga bisa disampaikan ke para atlet untuk bisa menyesuaikan.