Atasi Lonjakan Pasien Covid-19, IDI Minta Semua Daerah Mapping Faskes dan Nakes

Wakil Ketua Umum PB IDI dr Moh. Adib Khumaidi. (Net/rmolsumsel.id)
Wakil Ketua Umum PB IDI dr Moh. Adib Khumaidi. (Net/rmolsumsel.id)

Lonjakan pasien Covid-19 di beberapa daerah sudah sangat kritis. Fasilitas pelayanan kesehatan tidak memiliki lagi ruang perawatan diperparah dengan tenaga kesehatan yang terbatas membuat pasien Covid-19 tidak ditangani dengan baik.


Wakil Ketua Umum Pengurus Besar Ikatan Dokter Indonesia, dr Moh. Adib Khumaidi mengatakan, salah satu solusi menghadapi lonjakan pasien positif Covid-19 di rumah sakit yakni dengan melakukan pemetaan atau mapping ketersediaan fasilitas kesehatan (faskes) dan tenaga kesehatan (nakes) oleh Pemerintah daerah.

“Kalau semua wilayah bisa mapping dengan baik, maka kita akan bisa mengantisipasi dan memitigasi masalah kapasitas Faskes, termasuk Nakes,” kata Adib pada webinar bertajuk "Tim Mitigasi PB IDI dan Media Terkait Situasi Terkini Pandemi dan Perlindungan Dokter di Indonesia", Jumat (25/6).

Adib menyampaikan, jika mapping dilakukan maka mitigasi ketersediaan Faskes dan Nakes bisa terlaksana. Misalnya, kata dia, dengan melakukan subsidi silang Faskes dan Nakes antarwilayah dimaksud.

“Kita bisa subsidi antar rumah sakit misalnya,” kata dia.

Pasalnya, Adib menegaskan bahwa jika ada informasi yang menyebutkan bahwa virus Covid-19 varian Delta hanya menyerang kelompok rentan adalah tidak demikian.

“Tidak memilih risiko usia lanjut saja, tapi semua umur,” tegasnya.

Kendati begitu, Adib menekankan bahwa ada satu upaya preventif yang bisa dilakukan untuk mengantisipasi agar tidak terpapar varian Delta. Yakni dengan tetap mengindahkan protokol kesehatan dan 5M antara lain mencuci tangan, menjaga jarak, memakai masker, menjauhi kerumunan, dan mengurangi mobilitas.

“Preventifnya sama, prokes 5M,” ucap Adib.