Atasi Kelangkaan Minyak Goreng, Disdag Klaim Palembang Dapat Jatah 20 Juta Liter

ilustrasi/net
ilustrasi/net

Dinas Perdagangan (Disdag) Palembang mengklaim mendapatkan jatah 20 juta liter minyak goreng untuk menyuplai kebutuhan masyarakat di kota pempek. Hal ini menyusul kelangkaan minyak goreng yang terjadi sejak beberapa bulan terakhir.


Kepala Disdag Palembang, Raimon Lauri mengatakan Sumsel mendapatkan 26 juta liter minyak goreng yang merupakan program pemenuhan kebutuhan dalam negeri (DMO) dari pemerintah pusat. Namun, untuk Palembang sendiri mendapatkan jatah sekitar 20 hingga 25 juta liter. "Jatah minyak goreng ini untuk menyuplai kebutuhan masyarakat di Kota Palembang," katanya, Rabu (23/2).

Menurutnya, kelangkaan minyak goreng yang kian menjadi di Kota Palembang bisa terbantu dengan program DMO tersebut. Sebab pemberian jatah minyak goreng DMO tersebut merupakan jumlah yang proporsional untuk menjadi solusi. Dari pemberian minyak goreng DMO tersebut, diharapkan juga bisa menstabilkan harga jual minyak goreng yang melambung naik.

"Karena dalam DMO itu sudah ada rafaksinya dengan distributor sehingga memberikan jaminan penerapan satu harga Rp14 ribu bisa terealisasi merata," kata dia.

Raimon menambahkan, jutaan liter minyak goreng DMO akan disalurkan langsung oleh 20 distributor ke para pelaku usaha, mulai dari toko retail modern hingga pedagang di pasar tradisional. "Dalam waktu dekat akan kita salurkan ya," imbuhnya.

Meskipun begitu, Raimon mengimbau kepada distributor dan pelaku usaha untuk mensosialisasikan terkait pasokan minyak goreng ini. Dengan harapan tidak sampai menimbulkan panic buying di masyarakat umum. "Kami juga terus berkoordinasi dengan satgas pangan Polri supaya urusan minyak goreng ini aman dan tepat sasaran," pungkasnya.