Atasi Kelangkaan, Badan Pangan Nasional Segera Distribusikan 700 Ribu Ton Beras

Ilustrasi beras. (ist/rmolsumsel.id)
Ilustrasi beras. (ist/rmolsumsel.id)

Badan Pangan Nasional (Bapanas) tengah bersiap untuk mendistribusikan sebanyak 700 ribu ton beras ke pasar tradisional dan toko-toko ritel modern guna mengatasi kelangkaan beras premium yang telah terjadi. Distribusi ini akan dilakukan oleh Pasar Induk Beras Cipinang (PIBC) yang memiliki stok beras yang masih berlimpah.


"Pak Presiden memerintahkan hari ini semuanya tolong di-convert ke 5 kg, kirim ke modern market, kirim ke pasar tradisional. Kemudian yang komersial sudah dipersiapkan 200 ribu ton," ujar Kepala Bapanas, Arief Prasetyo Adi, di Food Station Cipinang Jaya, Jakarta Timur, dilansir pada Selasa (13/2).

Langkah ini diambil setelah Presiden Joko Widodo menggelar rapat bersama dengan sejumlah menteri pada Senin (12/2), dimana koordinasi telah dilakukan dengan Bulog, Asosiasi Pengusaha Ritel Indonesia (Aprindo), dan Persatuan Pengusaha Penggilingan Padi dan Beras (Perpadi).

"Tadi saya minta tolong Pak Dirut Food Station, Ketua Aprindo, kemudian para penggiling padi, pedagang, dan Bulog yang ada di sini, karena kami mau mempercepat, cetak yang 5 kg SPHP. Nanti Bulog akan berkoordinasi dengan penggiling padi, cetak secepatnya, kirim ke modern market, kirim ke pasar tradisional," tambah Arief.

Bapanas juga akan melakukan pengemasan ulang beras menjadi ukuran 5 kilogram untuk sesuai dengan kebutuhan pasar ritel. Meskipun demikian, pembatasan pembelian beras di toko ritel akan tetap diberlakukan, dengan maksimal pembelian hanya 1 beras 5 kilogram per konsumen.

Sementara itu, sekitar 50 ribu ton beras akan digelontorkan oleh Food Station untuk wilayah Jabodetabek. Selain beras komersil, pihaknya juga akan mendistribusikan beras SPHP 5 kg ke ritel modern maupun pasar tradisional.