Amerika Serikat (AS) menuding krisis ekonomi berkepanjangan yang berujung kekacauan di Sri Lanka, salah satu penyebabnya terjadi akibat agresi Rusia ke Ukraina.
- Biden Gelar Pertemuan Darurat Bahas Serangan Balasan Iran
- Joe Biden Sudah Terbuka Panggil Prabowo Presiden Terpilih
- Golkar akan Jadi Raja Senayan di Bawah Komando Airlangga
Baca Juga
Hal itu diungkapkan Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken.
“Kami melihat dampak agresi Rusia ini terjadi di mana-mana. Ini mungkin telah berkontribusi pada situasi di Sri Lanka, kami khawatir tentang implikasinya di seluruh dunia,” kata Blinken kepada wartawan saat berkunjung ke Thailand, Minggu (10/7/2022) waktu setempat, dikutip dari Kantor Pemberitaan RMOL.id yang dilansir dari AFP.
Bukan itu saja, Blinken juga mengklaim bahwa meningkatnya kerawanan pangan di seluruh dunia secara signifikan diperburuk oleh agresi Rusia terhadap Ukraina.
Blinken kemudian mengulangi seruannya pada Moskow untuk mengizinkan 20 juta ton biji-bijian meninggalkan pelabuhan Ukraina yang, menurut pendapatnya, diblokir oleh pasukan Rusia sebagai bagian dari serangan militer mereka.
Dia juga menambahkan, di Thailand, harga pupuk telah “melayang tinggi” karena dugaan blokade.
Sekitar 100.000 orang diyakini telah mengepung kediaman presiden Sri Lanka di Kolombo pada hari Sabtu.
Seperti diketahui, Sri Lanka telah dilanda kerusuhan selama beberapa bulan, hal itu terjadi akibat dari pasokan makanan dan bahan bakar yang terbatas serta harga yang meroket.
Warga yang tak puas dengan kinerja Presiden Sri Lanka Gotabaya Rajapaksa kemudian melakukan unjuk rasa dan menyerbu kediaman presiden serta memaksanya untuk mengundurkan diri.
Rajapaksa dan Perdana Menteri Ranil Wickremesinghe kemudian mengumumkan pengunduran diri mereka di tengah kerusuhan massal.
- Biden Gelar Pertemuan Darurat Bahas Serangan Balasan Iran
- Joe Biden Sudah Terbuka Panggil Prabowo Presiden Terpilih
- Golkar akan Jadi Raja Senayan di Bawah Komando Airlangga