AS Embargo Senjata Iran Tak Diperpanjang, AS Salahkan Sekutu Eropa

Negara-negara sekutunya di Eropa membuat marah Amerika Serikat (AS). Karena mereka tidak mendukung proposal AS untuk perpanjangan embargo senjata terhadap Iran di Dewan Keamanan PBB beberapa hari lalu.


Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo menyatakan kecamannya terhadap Jerman, Prancis, dan Inggris (E3) yang dianggap telah berpihak pada "Ayatollah Ali Khamenei", yang merupakan pemimpin tertinggi Iran. Ia menjelaskan para pejabat E3 sudah menyatakan dukungan mereka, namun ketika pemungutan suara, ketiga negara tersebut memberikan abstain.

"Kami tidak akan pernah mengizinkan Republik Islam Iran memiliki senjata nuklir," tekan Pompeo dalam konferensi pers pada Kamis (20/8). Dilaporkan Sputnik, Pompeo sudah menegur Prancis, Jerman, dan Inggris terkait persoalan tersebut. Di sisi lain, ia justru memuji negara-negara Dewan Kerjasama Teluk (GCC) karena berani dan bersatu melawan Iran. Mereka adalah Arab Saudi, Uni Emirat Arab (UEA), Qatar, Oman, Kuwait, dan Bahrain. Pasalnya, pada 9 Agustus, GCC memberikan pernyataan kepada PBB terkait seruan perpanjangan embargo senjata Iran yang akan berakhir pada 18 Oktober.

"Tidak tepat untuk mencabut pembatasan pasokan senjata dari dan ke Iran sampai Iran menghentikan kegiatan destabilisasi di kawasan dan berhenti memasok senjata kepada organisasi teroris dan sektarian," ujar Sekretaris Jenderal GCC, Nayef Falah Mubarak al-Hajraf. Sementara itu, E3 sendiri sudah menyatakan pernyataan bersama terkait penolakan dukungan terhadap perpanjangan embargo senjata Iran.

Mereka mengaku tidak dapat mendukung dorongan AS untuk menggunakan mekanisme "snapback" karena melanggar perjanjian. Di mana AS sudah bukan lagi anggota Joint Comprehensive Plan of Action (JCPOA).

"Prancis, Jerman, dan Inggris mencatat bahwa AS tidak lagi menjadi peserta JCPOA setelah penarikan mereka dari kesepakatan pada 8 Mei 2018," tulis E3.

"Kami tetap berkomitmen pada JCPAA meskipun ada tantangan signifikan yang disebabkan oleh penarikan AS. Kami percaya bahwa kami harus mengatasi masalah ketidakpatuhan sistematis Iran saat ini dengan kewajiban JCPOA melalui dialog antara peserta JCPOA," sambung pernyataan tersebut.

Dalam pemungutan suara draf resolusi perpanjangan senjata Iran oleh AS, Rusia dan China menjadi dua negara yang menolak. Keduanya sudah menyatakan dukungan kepada Iran.

"Kami telah berulang kali mengatakan bahwa AS telah menarik diri dari JCPOA dan oleh karena itu tidak memiliki hak untuk meminta pemulihan rezim sanksi PBB terhadap Iran," kata jurubicara Kementerian Luar Negeri China Zhao Lijian.[ida]