Menteri Agama (Menag) Fachrul Razi memberikan apresiasi atas kepdulian umat Muslim Indonesia kepada umat Islam di India. Namun ia mengajak semua pihak untuk menempuh jalur diplomasi.
- Jokowi Resmikan Pabrik Baterai Mobil Listrik Pertama di Indonesia
- Promo Spesial Milad ke-4 BSI, Nasabah Dimanjakan Cashback dan Bonus
- Program TJSL Terbukti Berdampak Positif, Dirut PLN Dinobatkan Jadi Pemimpin Transformasi Bisnis Berkelanjutan
Baca Juga
Pengesahan Amandemen UU Kewarganegaraan India (CAB) pada Desember 2019 lalu telah menjadi polemik dan memicu kerusuhan antara pemeluk Hindu dan Islam di New Delhi, India.
Parlemen India menerbitkan UU yang akan memberikan kewarganegaraan India kepada para imigran dari tiga negara tetangga- Pakistan, Afghanistan, Bangladesh kecuali jika mereka adalah muslim. Akibatnya, kerusuhan pun mencuat dengan aksi-aksi protes terhadap UU kewarganegaraan yang dijuluki UU 'anti-Muslim', yang telah memicu protes nasional, khususnya kalangan muslim.
"Kekerasan oknum, apalagi dengan mengatasnamakan agama tidak bisa dibenarkan, kapan pun dan di manapun," tegasnya melalui keterangan tertulisnya pada, Minggu (8/03).
Dirinya menambahkan bahwa tidak ada ajaran agama manapun yang membenarkan tindakan kekerasan, apapun motifnya. Justru sebaliknya, memuliakan nilai kemanusiaan adalah esensi ajaran semua agama.
Aspirasi yang disuarakan muslim Indonesia terus dikomunikasikan pemerintah melalui jalur diplomasi. Komunikasi dengan pihak kedutaan India di Indonesia maupun dengan pemerintah di India terus dilakukan oleh Pemerintah dan juga Menlu RI untuk mencari solusi terbaik atas kehidupan beragama di sana, tanpa mencampuri urusan dalam negeri India.
Sejalan dengan itu, Menag minta agar umat Islam Indonesia tidak terprovokasi melakukan tindakan anarki dalam beragam bentuknya, termasuk sweeping.
"Ingat, anarkisme bukanlah nilai-nilai Indonesia dan juga bukan nilai-nilai Islam. Demikian juga aksi sepihak dalam bentuk sweeping," jelasnya.
"Masyarakat Indonesia dikenal dunia sebagai umat yang toleran, rukun dan cinta damai. Mari kedepankan jalur hukum dan komunikasi diplomatik agar ini bisa diselesaikan dengan baik," pungkas Fachrul Razi.
- Bahan Pokok Naik, Bawang Putih Hingga Cabai Rawit Meroket Hari Ini
- PLN Tampilkan Energi Hijau di HUT PE ke-79, Dukung Transisi ke Net Zero Emission
- Kalbe Farma Kantongi Penjualan Neto Rp24,23 Triliun