Pedagang liar masih menjadi masalah yang dihadapi pemerintah daerah. Kondisi pedagang yang membuka lapak-lapak liar di pinggir jalan maupun trotoar membuat penataan kota menjadi semrawut. Namun, hal itu tak lepas dari kurang dikoordinirnya pedagang untuk berjualan di pasar lantaran keterbatasan lapak.
- Ikut Hanguskan Satu Motor, Polisi Beberkan Penyebab Kebakaran Kios di Depan Stasiun KA LubuklinggauÂ
- Kondisi Cuaca Pengaruhi Harga Komoditas di Pasar Palembang
- Rawan Banjir, Pasar Musi Jaya 2 Empat Lawang Akan Direlokasi
Baca Juga
“Untuk itu, kami menyarankan pemda agar bisa memperbanyak lapak jualan. Sehingga, pedagang yang tadinya berjualan di lokasi yang kurang layak bisa direlokasi,” ujar Dewan Pembina Asosiasi Pedagang Kaki Lima (APKLI) Sumsel, Nasir usai menghadiri Musyawarah Wilayah (Muswil) APKLI Sumsel, Sabtu (20/11).
Menurut Nasir, munculnya pasar atau pedagang liar juga lantaran banyaknya oknum yang memfasilitasi pedagang tersebut untuk berjualan di kawasan tertentu. “Tanpa koordinasi lagi, banyak dibangun pasar-pasar liar,” ucapnya.
Permasalahan tersebut, kata Nasir, tidak akan terjadi kalau pemerintah memberikan fasilitas berjualan yang layak bagi pedagang kaki lima. Pemerintah bisa melakukan survei khusus untuk mendata tempat-tempat yang biasa menjadi pasar kalangan ataupun pasar liar.
“Hasil dari survei bisa digunakan stakeholder terkait dalam menentukan titik-titik pasar mana nantinya yang akan dibuka,” pungkasnya.
- Ikut Hanguskan Satu Motor, Polisi Beberkan Penyebab Kebakaran Kios di Depan Stasiun KA LubuklinggauÂ
- Kondisi Cuaca Pengaruhi Harga Komoditas di Pasar Palembang
- Pedagang Kaki Lima dan UMKM Dapat Sertifikat Halal Gratis, Cek Link Pendaftarannya