Antisipasi Panic Buying, Mini Market di Palembang Batasi Pembelian Minyak Goreng

Salah satu konsumen tengah membeli minyak goreng kemasan 2 liter di salah satu gerai minimarket. (Mita Rosnita/Rmolsumsel.id).
Salah satu konsumen tengah membeli minyak goreng kemasan 2 liter di salah satu gerai minimarket. (Mita Rosnita/Rmolsumsel.id).

Guna mengantisipasi panic buying yang dilakukan masyarakat pasca pemberlakuan satu harga komoditi minyak goreng, sejumlah mini market melakukan pembatasan pembelian bagi konsumen.


Asisten Kepala Toko Alfamart Rawa Jaya, Dani Putra mengatakan bahwa dalam satu hari ini stok minyak goreng yang mereka miliki hampir menipis, hal ini berbeda saat harga minyak goreng masih tinggi.

"Hampir rata-rata pembeli yang datang hari ini banyak yang membeli minyak goreng. Sehingga kita membatasi jumlah pembelian mereka, yakni satu orang satu struk. Atau satu orang hanya boleh membeli maksimal 1 pack kemasan 2 liter dan maksimal 2 pack kemasan 1 liter" katanya saat diwawancarai Rmolsumsel, Rabu (19/1).

Dalam satu hari Alfamart Rawa Jaya, sudah menghabiskan sebanyak 3 karton atau 36 pack minyak goreng kemasan 1 liter sedangkan untuk kemasan 2 liter sudah habis sebanyak 4 karton.

"Diantara stok yang ada yang paling banyak diminati kemasan 2 liter karena merk nya bervariatif dan yang paling sedikit peminatnya yang kemasan botol," tambahnya.

Dia menyebut bahwa dalam setiap harinya akan ada penambahan stok, sehingga tidak begitu khawatir kehabisan pasokan minyak di tempatnya bekerja itu.

Hal serupa juga terjadi di Indomaret Jendral Sudirman 4 yang mengalami peningkatan jumlah pembeli minyak goreng, bahkan dari pantauan yang dilakukan saat ini stok minyak goreng sudah habis.

"Stok minyak kita di gudang masih ada sekitar 2 kardus lagi dan masih belum tahu kapan akan distok. ini saja yang di rak sudah habis, karena konsumen kami banyak yang rebutan tadi," kata salah satu kasir, Cindi Maria.

Mengantispasi kekosongan stok, pihaknya juga memberlakukan pembatasan pembelian bagi konsumen yakni satu orang hanya diperbolehkan membeli mini minimal 2 kemasan minyak goreng baik ukuran 2 liter ataupun 1 liter.

"Iya, kita lakukan hal ini supaya konsumen lain kebagian dan stok tidak cepat habis," lanjutnya.

Meski demikian dia mengaku tetap saja ada pembeli yang mengakalinya dengan mengajak sanak keluarga untuk mengantri, jadi bisa dipastikan ada pembeli yang masih satu keluarga atau satu rumah tapi beli dalam jumlah banyak.

Sementara, salah satu pembeli Yuliana (31) mengaku senang dan antusias saat mendengar kabar penurunan harga minyak goreng. Sebab saat harganya masih menginjak Rp19 ribu perliter dirinya harus berhemat. "Seneng banget, ini saja banyak temen yang nitip ke saya," katanya.