Anggota Komisi III DPR RI Syarifuddin Sudding mendukung upaya KPK untuk mengusut adanya dugaan kebocoran atau potensi korupsi yang terjadi di tubuh Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
- Kecam Penembakan Tiga Polisi di Lampung, Komisi III DPR: Tindak Tegas Pelaku!
- Komisi III DPR Kembalikan Nama-nama Calon Hakim Agung ke KY
- Diduga Tak Lapor LHKPN, Komisi III DPR Minta Jaksa Agung Periksa Kajati Sumsel
Baca Juga
Hal itu disampaikan langsung Sudding saat rapat kerja bersama komisi III DPR RI dengan KPK di Gedung Nusantara II, Komplek Parlemen, Senayan, Rabu (7/9). Sudding meminta KPK mengawasi ketat dugaan adanya kebocoran di tubuh PT Pertamina.
“Saat ini masyarakat ramai dan beban negara terhadap Pertamina begitu besar terhadap masalah subsidi ini, sementara Pertamina adalah punya hak monopoli ya terkait menyangkut masalah BBM ini,” kata Sudding.
“Kenapa terjadi ada kebocoran-kebocoran yang ada di sana? kenapa begitu besar beban negara terhadap apa namanya Pertamina ini? Nah ini yang saya minta KPK ini ditelusuri Pak,” imbuhnya menekankan.
Sudding menuturkan, dengan adanya penelusuran dari KPK maka hajat hidup rakyat Indonesia dan juga beban negara diringankan lantaran KPK berhasil mengungkap praktik korupsi di tubuh BUMN.
"Ini menyangkut masalah hajat hidup orang banyak, ini menyangkut masalah hajat hidup orang banyak lalu kemudian ada beban negara yang begitu besar. Lalu kemudian harga BBM dinaikkan oleh pihak pemerintah dan ini juga punya dampak yang sangat besar ya terhadap apa namanya kehidupan masyarakat kita dan juga sektor-sektor lainnya,” katanya.
Menurutnya, BUMN saat ini sedang disorot oleh masyarakat seiring adanya polemik kenaikan BBM bersubsidi dan diharapkan tidak ada praktik korupsi dalam BUMN dengan adanya pengawasan KPK.
“Karena kita lihat banyak yang muncul ke permukaan berapa kali lewat media dan sebagainya ya. Saya kira ini sedapat mungkin ya KPK apa yang dikatakan oleh Pak Harum bahwa kementerian dan lembaga. Saya kira memang apa namanya, yang apa keuangan negara ini memang porsinya cukup besar dan saya kira tetap untuk dilakukan monitoring untuk itu supaya tidak terjadi kebocoran di sana sini,” tutupnya.
- Muzani Sudah Ingatkan Ahmad Dhani Jangan Singgung Hal Sensitif
- KPK Dalami Keterlibatan Pejabat Pemkab Lamteng di Kasus Suap Proyek di OKU
- Nurul Ghufron Didukung Siaga 98 Ikuti Seleksi Calon Hakim Agung