Alhamdulillah..Penanganan Covid-19 dan Serapan Ekonomi Sudah Membaik

[rmo]Ini kabar menyejukkan bagi rakyat Indonesia. Pengendalian Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional, menurut Ketua Komite Kebijakan Pengendalian Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) Airlangga Hartarto, sudah lebih baik.


Dalam rapat terbatas hari ini, Airlangga menyampaikan laporannya kepada Presiden Joko Widodo terkait tolak ukur Indonesia patut disebut sebagai negara yang sudah mampu menangani krisis kesehatan dan juga krisis ekonomi.

Hal pertama yang dia sampaikan adalah mengenai penanganan Covid-19. Di mana disebutkan kasus kesembuhan Covid-19 di Indonesia sudah mencapai 70 persen dari total kasus positif. Angka ini katanya, lebih tinggi dari kasus global.

"Ini (angka kesembuhan di Indonesia) lebih tinggi daripada global secara rata-rata yang 68,1 persen. Dan tingkat vatality rate bisa ditekan sampai 4,35 persen, walau masih sedikit di atas global rata-rata namun sudah jauh menurun dibanding bulan-bulan sebelumnya," ujar Airlangga di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (24/8/2020).

Hal kedua yang disampaikan Ketua Umum Partai Golkar ini adalah terkait pemulihan ekonomi nasional, yang secara khusus bisa dilihat dari sisi serapan anggaran program dan realisasinya sudah meningkat.

"Kita melihat ada tren yang baik. Di mana dari pagu Rp 695 triliun untuk Program Ekonomi Nasional, ini realisasinya sudah meningkat menjadi 25 persen. Dibanding semester I kemarin 124,6 triliun, itu per Agustus sudah naik menjadi Rp 173,98 triliun atau naik 18 persen," paparnya.

Namun begitu, Airlangga mengaku akan terus mendorong penyerapan anggaran, baik dari sisi program kementerian dan lembaga mapun program ekonomi nasional. Bahkan, dia juga akan mengalihkam anggaran yang tidak terserap dengan baik ke program-program yang dapat mendukung produktivitas.

"Kami sudah sampaikan bahwa anggaran yang tidak terserap dialihkan kepada program yang mendukung produktivitas," terangnya. Selain itu, mantan Menteri Perundustrian ini akan mengawasi jalannya sejumlah program seperti bantuan langsung tunai kepada masyarakat berupa Banpres dan Subsidi Gaji sebesar Rp 5 juta perorang.

Kemudian stabilitas sektor keuangan, peningkatan jaringan informasi dan komunikasi, dan juga sektor pertanian

"Jadi artinya beberapa sektor. Sektor keuangan misalnya, informasi komunikasi, juga terkait dengan pertanian dan perkebunan masih positif. Apalagi didukung harga komoditas yang sudah membaik. Baik harga minyak, harga nikel, logam mulia, atau kelapa sawit. Sehingga kita harap ekspor kelapa sawit sampai akhir tahun angkanya tidak berbeda dengan tahun lalu," tuturnya.

"Inilah yang membangkitkan optimisme bahwa kita bisa melampaui krisis Covid19 dan PEN secara beriringan," demikian Airlangga Hartarto.[ida]