Aksi Nasional Ojol Digelar di Palembang, Ribuan Driver Off-Bid Sehari Penuh

Aliansi Ojol Palembang Bersinergi saat menggelar rapat persiapan aksi di Sekretariat DPD Asosiasi Driver Online (ADO) Sumatera Selatan/ist
Aliansi Ojol Palembang Bersinergi saat menggelar rapat persiapan aksi di Sekretariat DPD Asosiasi Driver Online (ADO) Sumatera Selatan/ist

Sebanyak 537 personel gabungan dari Polda Sumsel bersama Polrestabes Palembang akan mengamankan aksi unjuk rasa driver ojek online (ojol) yang akan berlangsung di Halaman Kantor Gubernur Sumsel, Selasa (20/5) besok.


Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Harryo Sugihhartono melalui Kabag Ops Kompol Musa Jedi Permana mengatakan, pihaknya telah memfloating personel kepolisian untuk mengamankan jalannya aksi demo dari ojol.

“Ada 537 personel yang kita terjunkan pada pengamanan aksi unjuk rasa dari rekan-rekan kita driver ojol. Baik dari Polrestabes Palembang maupun dari Polda Sumsel,” kata Musa saat diwawancarai, Senin (19/5) sore.

Musa mengungkapkan, meski tidak ada pengamanan secara khusus, namun pihaknya akan tetap waspada terkait gangguan kamtibmas lainnya. Oleh karena itu, dia mengimbau kepada driver ojol untuk menyampaikan aspirasinya dengan damai

“Tidak ada pengamanan khusus, tidak ada juga pengalian dan penutupan arus lalu lintas, semuanya masih bisa tercover. Sampaikanlah aspirasinya dengan damai dan tertib, tanpa mengganggu ketertiban masyarakat lainnya,” ungkap dia.

Seperti diketahui, puluhan ribu driver ojek online dari berbagai paguyuban dan komunitas akan menggelar aksi unjuk rasa dengan tema Kebangkitan Ojol Nasional di Halaman Kantor Gubernur Sumsel, Jalan Kapten A Rivai, Kecamatan IT I Palembang.

Tak sekedar berdemo, ribuan driver ojol ini akan melakukan offbid atau mematikan aplikasi secara massal sebagai bentuk protes kepada pihak aplikator.

Ketua Umum DPD Asosiasi Driver Online (ADO) Sumsel, Muhammad Asrul Indrawan, menegaskan bahwa aksi ini adalah bentuk perlawanan yang beradab. Sebuah panggilan moral untuk memperjuangkan nasib ribuan driver yang selama ini bekerja dalam ketidakpastian sistem dan minimnya perlindungan.

“Kami minta maaf kepada masyarakat Palembang jika pada 20 Mei nanti jalanan sedikit padat dan aplikasi sulit menemukan driver. Tapi ini hanya sehari. Kami off-bid sehari penuh demi perjuangan jangka panjang. Ini suara kami, bukan sekadar mogok kerja, ini adalah seruan perubahan,” tegas Asrul.

Uniknya, aksi ini tidak hanya diisi dengan orasi. Para peserta juga akan menggelar doa bersama, shalawat Nabi, dan istighosah untuk para pemimpin negeri. Mulai dari Presiden dan Wakil Presiden, Gubernur dan Wakil Gubernur Sumsel, hingga Wali Kota dan Wakil Wali Kota Palembang.

“Kami ingin para pemimpin bangsa diberi kekuatan, kejernihan hati, dan keberpihakan pada rakyat kecil seperti kami. Ojol juga berdoa untuk negeri ini. Kami bukan hanya pengemudi, kami bagian dari denyut kehidupan kota,” ujar Asrul.

Asrul juga mengajak seluruh driver online di Sumatera Selatan, baik yang bisa hadir dalam aksi maupun tidak, untuk berpartisipasi dengan satu komitmen: off-bid satu hari penuh.

“Jangan cuma nitip nasib. Kalau kita tidak bergerak, kita akan terus diinjak. Ini kesempatan untuk menunjukkan bahwa driver online adalah kekuatan ekonomi yang nyata, bukan hanya angka di aplikasi,” serunya.