Tak Terima Cucu Dibully dan Diceburkan ke Sungai, Nenek di Palembang Lapor ke Polisi

Tangkapan layar video pembullyan yang dialami korban. (kolase/rmolsumsel.id)
Tangkapan layar video pembullyan yang dialami korban. (kolase/rmolsumsel.id)

Seorang nenek bernama Suwarni (66) melaporkan kasus dugaan perundungan (bullying) yang dialami cucunya berinisial TR, ke Sentra Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polrestabes Palembang, Selasa (20/5/2025).


TR, yang masih duduk di bangku sekolah dasar, diduga menjadi korban kekerasan fisik yang dilakukan oleh teman-temannya sendiri usai latihan menari. 

Korban diseret, ditarik, hingga diceburkan ke aliran sungai di kawasan Jalan Terusan I, Kelurahan 15 Ulu, Kecamatan Seberang Ulu (SU) I Palembang, Minggu (18/5/2025) sore.

“Pulang dari latihan, bajunya sudah basah kuyup. Awalnya dia tidak mau cerita, tapi setelah saya desak, dia bilang didorong teman-temannya,” ungkap Suwarni usai membuat laporan polisi.

Peristiwa tersebut baru diketahui Suwarni setelah menemukan handphone cucunya yang disembunyikan di dalam tas sekolah lama. Dari ponsel itulah, keluarga menemukan rekaman video yang memperlihatkan aksi para pelaku.

“Dalam video itu terlihat TR ditarik-tarik dan diceburkan ke sungai. Saya menangis lihatnya. Dia punya penyakit asma, dan saat diceburkan, mau berdiri saja susah,” tutur Suwarni dengan nada sedih.

Akibat insiden itu, TR mengalami luka memar di beberapa bagian tubuh, seperti kaki, tangan, dan dada. Pihak keluarga merasa tidak terima dan berharap para pelaku diproses secara hukum.

“Kami tidak tinggal diam. Ini sudah termasuk kekerasan pada anak. Saya minta agar pelakunya segera ditindak,” tegas Suwarni.

Menanggapi laporan tersebut, Panit SPKT Polrestabes Palembang Ipda Yudi membenarkan bahwa pihaknya telah menerima aduan resmi dari nenek korban.

“Laporan sudah kami terima. Kasus ini akan ditindaklanjuti oleh unit Satreskrim Polrestabes Palembang untuk proses penyelidikan lebih lanjut,” ujar Yudi singkat.