Pandemi Corona Virus Disiase 2019 (Covid-19) mulai berdampak pada pembangunan di Kota Palembang. Dimana, rencana pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Sampah (PLTSa) oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Palembang yang direncanakan tahun ini, nampaknya akan mundur dari jadwal yang ditentukan.
- Keputusan Australia Batalkan Pengakuan atas Yerusalem Dianggap Bijak dan Berani
- Sejumlah Warga Alami Keracunan, Coca-cola Tarik Sejumlah Minumannya di Kroasia
- Kenapa Harus Nobar Film G30/SPKI ?
Baca Juga
Hal itu disampaikan Sekertaris Daerah (Sekda) Kota Palembang, Ratu Dewa usai mengikuti video conference dengan Kementerian Koordinator bidang Kemaritiman dan Investasi RI di Command Center Lawang Jabo.
"Dari sisi lahan sudah siap. Tapi kami dapat informasi Direktur PT Indogreen Power sedang berada di China sehingga tidal dapat menjalankan proyek pembangunan fisik PLTSa," ungkapnya.
Dewa menerangkan, secara keseluruhan baik persiapan lahan seluas 22 Hektar telah siap untuk dilakukan pembangunan fisik PLTSa.
"Mau bagaimana lagi, apalagi saat ini kondisi Covid-19 masih cukup mengkhawatirkan. Tapi intinya kita sudah siap dan tinggal finalisasi penandatangan saja, karena PKS-nya sudah di adendum," tuturnya.
Sebelumnya, Walikota Palembang, Harnojoyo menerangkan, persoalan sampah menjadi pekerjaan rumah yang harus segera dirampungkan. Apalagi, produksi sampah yang dihasilkan mencapai 1.200 ton perhari.
Sementara daya angkut menuju tempat pembuangan akhir (TPA) hanya dikisaran 600-800 ton perhari. Artinya, PLTSa jadi salah satu solusi. Selain itu, dengan dibangunnya PLTSa berkapasitas 1.000 ton sampah perhari bisa menghasilkan daya listrik 20 megawatt.
"Rencananya pembangunan fisik mega proyek dengan nilai investasi sebesar Rp 1,7 triliun tersebut akan dimulai pada pertengahan tahun ini dan rampung di 2022," ungkapnya.
Editor : Irmayani
- 280 Ribu Orang Jadi Tentara Kontrak Rusia
- Komunitas Teater di Sumatera Harus Menjaga Peradaban Indonesia dari Manusia Antropogenik
- China dan Rusia Kompak Blokir Pernyataan Dewan Keamanan PBB Soal Myanmar