Akademisi: Pengelolaan Sungai Musi Dinilai Belum Optimal

Jembatan Ampera. (Dokumen RMOLSumsel.id)
Jembatan Ampera. (Dokumen RMOLSumsel.id)

Akademisi dari Teknik Sipil Universitas Sriwijaya (Unsri), Mona Foralina Toyfur menilai, hingga saat ini pengelolaan Sungai Musi di Palembang belum optimal. Padahal, sungai ini dapat menjadi potensi pariwisata yang dapat menunjang Pendapatan Asli Daerah (PAD).


Demikian terungkap dalam Focus Group Discussion (FGD) di Universitas Tridinanti Palembang, Senin (28/3). 

Menurutnya, apabila dikelola dengan baik, hal tersebut berdampak baik bagi perkembangan Kota Palembang. Dari sektor pariwisata, Sungai Musi memiliki beberapa destinasi seperti Kampung Kapitan, Kampung Arab Al Munawar, Pulau Kemaro, Benteng Kuto Besak, Kampung Tuan Kentang, Kampung Mural, dan Sekanak Lambidaro.

“Apabila diintegeraskan dengan pariwisata yang menggunakan ketek (Perahu), potensi itu sungguh luar biasa,” katanya.

Namun, hal itu tidak terlalu berkembang karena pengelolaannya yang belum maksimal. Menurut Mona, bahkan ketek sendiri memiliki bentuk serta keamanan yang sangat minim, sehingga tidak menarik masyarakat untuk menggunakanya.

Padahal, apabila dikelola dengan baik, tidak hanya pariwisata yang akan memanfaatkan ketek, tapi juga masyarakat yang ingin menyeberang ke Pasar 16 Ulu ataupun lainnya.

“Jadi kalau mau berbelanja, tidak perlu naik kendaraan darat yang kena macet dan jauh, cukup dengan ketek saja. Tapi harganya juga harus disesuaikan, sebab masalah saat ini juga harganya yang mahal,” terangnya.

Selain itu, umat beragama di Kota Palembang juga akan merasakan dampaknya apabila hal ini dicanangkan. Seperti umat Muslim ketika melakukan tradisi Ziarah Kubro, dan Umat Tionghoa ketika Imlek.

“Semuanya biasa menggunakan angkutan ketek untuk menyeberang,” timpanya.

Mona menyebutkan, keunggulan apabila pariwisata Sungai Musi dicanankan yakni dapat mengurangi tingkat kemacetan di Kota Palembang, terutama Jembatan Ampera, Musi IV, dan Musi VI, Meminimalisir angka kecelakaan lalu lintas, serta memberikan wisata baru yang ramah kepada masyarakat.

“Palembang sendiri kan sangat dikenal dengan Sungai Musinya, tentu kurang abdol kalau wisatawan tidak berkeliling Sungai Musi,” tutupnya.