Airlangga Dorong Percepatan Mobil Listrik, Begini Potensinya

peluncuran produksi perdana Wuling Air EV di PT. SAIC General Motors Wuling (SGMW) Motor Indonesia Cikarang, Jawa Barat. (Istimewa/net)
peluncuran produksi perdana Wuling Air EV di PT. SAIC General Motors Wuling (SGMW) Motor Indonesia Cikarang, Jawa Barat. (Istimewa/net)

Berdasarkan data bloomberg, potensi permintaan kendaraan Electric Vehicle (EV) di dunia diperkirakan akan terus meningkat, dan mencapai 55 juta unit hingga tahun 2040.


Hal ini menjadi peluang yang harus ditangkap, khususnya untuk mendukung agenda Confrence of Parties tentang Perubahan Iklim (COP21).

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto mengatakan saat ini pihaknya telah menerbitkan Perpres 55/2019 tentang Percepatan Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBL-BB)/BEV, untuk Transportasi Jalan serta mempercepat pembangunan infrastruktur energi baru terbarukan, dan pengembangan ekosistem industri KBL-BB melalui Peta Jalan Industri Otomotif Nasional dan Peta Jalan Pengembangan Industri KBL-BB.

Sejalan dengan itu, peluncuran kendaraan baterai atau electric vehicle diharapkan dapat menciptakan net zero emission.

"Dengan semakin banyak kota-kota yang menggunakan EV, tingkat pencemaran lingkungannya diharapkan juga semakin menurun,” katanya saat peluncuran produksi perdana Wuling Air EV di PT. SAIC General Motors Wuling (SGMW) Motor Indonesia Cikarang, Jawa Barat, Senin (8/8).

Dia membeberkan, saat ini sektor Pengelolaan Nonmigas merupakan salah satu industri penopang pertumbuhan ekonomi yang impresif pada kuartal II tahun 2022. Industri ini mampu tumbuh sebesar 4,33 persen (yoy) dengan kontribusi sebesar 16,01 persen terhadap PDB.

"Industri alat angkutan merupakan salah satu industri yang tumbuh cepat dan hingga Q2-2022, industri alat angkutan mampu meneruskan tren pemulihan dan tumbuh 7,35 persen dengan share terhadap PDB yaitu 1,36 persen," pungkasnya.