Pembukaan Gashuku dan Ujian DAN I Regional Sumatera Lemkari Sumatera Selatan (Sumsel) digelar di Jasdam II Sriwijaya, Sabtu (7/3/2020) .
- Shin Tae-Young Waspadai Kejutan dari Timor Leste
- Manajemen Siwijaya FC Nunggak Gaji, Singa Mania Siap Turun ke Jalan Galang Donasi
- Menpora Berharap Stadion PON Aceh-Sumut Bisa Digunakan Sepanjang Masa
Baca Juga
Shihan Ir H Harnel Verry, Karateka DAN VI Anggota Dewan Guru Lemkari didampingi Shihan Aliyuddin Asral, Karateka DAN VI selaku Sekum Pengprov FORKI Sumsel dan H Mustafa Kamal, karateka DAN II, Sekum Lemkari Pengprov Sumsel mengatakan kegiatan ini diikuti 76 karateka sabuk coklat (kyu 1) hingga DAN V sabuk hitam Lemkari Sumsel.
Lemkari saat ini memiliki basic dari anak sekolah sebanyak lebih dari 2.000 tersebar di Sumsel dan sudah melakukan kerjasama melalui dinas pendidikan setempat dan sekolah-sekolah untuk menjadikan olahraga ini sebagai ekstar kurikuler wajib sehingga optimis lahir generasi yang betul-betul tangguh.
Sedangkan Ketua Dewan Guru PB Lemkari Syuseki Shihan Harried Taning mengakui banyak bibit atlet di Sumsel yang bisa dibina secara terarah sehingga berprestasi.
“Sumsel ini sebenarnya banyak petarung. Cuma kalau kita lihat dengan daerah lain sama aja. Harus ada program, teknik dibina dengan benar. Orang salah menilai di karate untuk berkelahi. Padahal untuk memupuk displin dan menumbuhkan karakter mandiri,” kata Syuseki Shihan Harried Taning.
Pada kesempatan itu juga dilakukan penyematan sabuk hitam Dan II Kehormatan kepada Heri Kurniawan, ST selaku Ketua Lemkari OKUT, dan Peltu Perni Setiawan Dan II Kehormatan selaku Humas Lemkari OKU.
Selain itu Syuseki Shihan Harried Taning, Karateka DAN VIII yang merupakan Ketua Dewan Guru PB Lemkari sempat memperagakan peragaan ‘kata’ chinte.
Meski tak selincah karateka muda, namun pemegang sabuk hitam Karate DAN VIII mampu memperagakan keindahan jurus-jurus yang mengundang tepukan yang menyaksikannya.
"Itu tadi namanya peragaan kata chinte. Chin itu perasaan, sedangkan te itu tangan. Ini kata jurus oleh pendiri karate Ginchin Vukakosi yang tidak diubah. Diambil dari Shorindiu,” ungkap pria berkacamata kelahiran Makassar 27 September 1951.
Menurutnya, banyak jurus dari China diubah. Beladiri itu sendiri dari India dibawa ke China.
“Kata (permainan jurus seni bela diri karate) lebih banyak bermain perkelahian jarak dekat. Konsentrasi lebih tinggi. Karate ini bagi saya untuk kesehatan. Alhamdulillah belum ada penyakit. Hanya kontrol-kontrol saja. Dulu saya atlet juara 3 APUKO Asia Pasifik di Taiwan 1978,” katanya.
Lalu Syuseki Shihan Harried Taning dikirim ke Afrika melatih body guard Presiden negeri tersebut selama 5 tahun.
“Semacam Paspampres di Afrika. Banyak dapat ilmu, masukan di sana, ketemu master-master,” kata Syuseki Shihan Harried Taning.
- Rio Maholtra Sumbang Emas Ketiga Untuk Sumsel
- Kalau Benar Ada Pemain Titipan di Tim U-16 Indonesia, Erick Thohir Akan Copot Pelatih
- Sepuluh Pemain Guatemala Kalahkan Timnas Indonesia U20