Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) terus terjadi di Bumi Sriwijaya. Kali ini kembali membakar lahan mineral di Kabupaten Ogan Ilir (OI). Akibatnya, seluas 47 hektare lahan habis terbakar.
- Kebakaran Hutan Landa Korea Selatan, Empat Tewas Ratusan Mengungsi
- Sidang Gugatan Kabut Asap, Saksi Beberkan Kerugian Dampak dari Karhutla di Konsesi Perusahaan Grup Sinar Mas
- Menko Polkam: Pemerintah Tambah Desk Baru untuk Kebakaran Hutan dan TPPO
Baca Juga
Kejadian ini terjadi sejak Rabu, (4/8) dan hingga kini masih ada titik api belum dapat dipadamkan. Lantaran, sulitnya akses menuju lokasi.
Kepala Bidang Penanganan Kedaruratan BPBD Sumsel, Ansori mengatakan ada beberapa daerah di Ogan Ilir yang terjadi Karhutla yakni di Desa Arisan Jaya, Desa Ulak Petangisan, Kecamatan Pemulutan Barat, OI dengan luasan terbakar sekitar 40 hektar.
"Kami sudah menurunkan 19 personel dengan dibantu Manggala Agni, Polri, TNI dan Masyarakat. Bahkan, tiga unit helikopter juga sudah diterjunkan untuk waterboombing," katanya, Kamis (5/8).
Titik api ini merupakan kebakaran hari ketiga di daerah tersebut. Pemadaman ini dilakukan sejak pukul 09.00 WIB hingga 18.15 WIB.
Kemudian, Lokasi kedua yakni di Desa Sungai Rambutan, Kecamatan Indralaya Utara, Kabupaten OI. Luasan lahan yang terbakar sekitar 5 hektare. Titik api ini diketahui pada pukul 14.15 WIB serta dilaksanakan pemadaman oleh tim darat BPBD OI pada pukul 18.30 WIB hingga 23.00 WIB.
"Pemadaman dilakukan oleh tim darat dan dibantu satu unit helikopter waterboombing," terangnya.
Lokasi ketiga, Karhutla terjadi di Desa Lubuk Keliat, Kecamatan Lubuk Keliat, Kabupaten OI. Luasan lahan yang terbakar yakni sekitar 2,5 hektare. Titik api ini diketahui mulai pukul 12.15 WIB dan dilaksanakan pemadaman hingga pukul 16.00 wib serta dibantu oleh guyuran hujan di lokasi titik api.
- Pemprov Sumsel Siapkan BKBK, Muratara Usulkan Sejumlah Proyek Prioritas
- Teror Ular Kobra di Desa Celikah OKI, Dua Warga Tewas Dipatuk
- Presiden Prabowo Tanam Padi Serentak di Sumsel, Dorong Swasembada hingga Jadi Lumbung Pangan Dunia