3 Negara Nato Tak Libatkan Rusia Dalam Investigasi Kebocoran Pipa Nord Stream

Presiden Rusia, Vladimir Putin/Net
Presiden Rusia, Vladimir Putin/Net

Selang dua pekan sejak dimulainya investigasi kebocoran pipa gas Nord Stream, Rusia sebagai pemilik merasa geram karena tidak dilibatkan sedikitpun dalam proses tersebut.


Sebagai respon lanjutan, Kementerian Luar Negeri Rusia mengumumkan pihaknya telah memanggil diplomat  Jerman, Denmark dan Swedia pada Kamis (13/10).

Kremlin menyebut pemanggilan tiga negara anggota NATO tersebut dilakukan untuk menanyakan alasan mereka tidak mengundang perwakilan dari Moskow dan Gazprom untuk bergabung dalam penyelidikan Nord Stream.

Dalam sebuah pernyataan, Kemlu Moskow menekankan bahwa pemerintahnya tidak akan menerima hasil penyelidikan tersebut hingga pihaknya mendapat izin untuk berpartisipasi.

"Rusia jelas tidak akan mengakui hasil semu dari penyelidikan semacam itu kecuali jika para ahli Rusia terlibat," isi laporan tersebut seperti dimuat The Epoch Times.

Sementara itu, Kementerian Luar Negeri Swedia pada Kamis (13/10) mengatakan belum menerima panggilan apa pun dari Rusia.

Kemlu Swedia menambahkan bahwa mereka hanya menerima sebuah email dari diplomat di Moskow yang berisi tuntutan untuk keterlibatan penyelidikan dan ditujukan kepada Perdana Menteri Magdalena Andersson.

"Swedia menolak tuntutan pihak berwenang Rusia untuk menjadi bagian dari penyelidikan. Sebab kami tidak bisa membagikan temuan apa pun sebelum investigasi itu selesai," jelas Kemlu dalam sebuah penyataan.

Bernada sama, Kemlu Denmark mengatakan jika keinginan Rusia untuk berpartisipasi dalam penyelidikan memang telah disampaikan melalui saluran diplomatik di Moskow dan Kopenhagen.

Penyebab bocornya jalur pipa Nord Stream, yang mengalir di bawah Laut Baltik, masih belum jelas. Tetapi negara-negara Uni Eropa mengindikasikan adanya tindak sabotase.