Sebanyak lebih dari 17 ribu senjata antitank, termasuk rudal Javelin, telah dikirim oleh Amerika Serikat (AS) dan negara-negara NATO ke Ukraina hanya dalam kurun waktu enam hari.
- Negosiasi Damai Rusia-Ukraina Guncang Pasar, Harga Minyak Naik Lagi
- Rusia dan Ukraina Makin Panas, Harga Minyak Naik Lagi
- Pesawat F-16 Ukraina Jatuh Ditembak Rusia, Satu Pilot Tewas
Baca Juga
Senjata-senjata tersebut dikirim menggunakan pesawat kargo militer ke Polandia dan Rumania, kemudian melewati jalur darat menuju Kiev dan kota-kota besar lainnya.
Menurut laporan The Japan Times pada Senin (7/3), pasukan Rusia tampaknya sudah dibuat sibuk di bagian lain sehingga tidak menargetkan jalur pasokan senjata.
Terlepas dari pasokan senjata tersebut, dikatakan masih ada pangkalan-pangkalan tersembunyi di sekitar Eropa Timur atau disebut "tim sibermisi", yang disiagakan untuk mengganggu serangan dan komunikasi digital Rusia.
Di samping itu, saat ini AS juga tengah berkoordinasi dengan Polandia untuk mengirim jet tempur era Uni Soviet, MIG-29, ke Ukraina. Sebagai imbalannya, AS akan mengirimkan F-16 kepada Polandia.
Selama kunjungan ke Moldova pada Minggu (6/3), Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan koordinasi masih berlangsung, namun belum ada waktu pasti kapan pengerahan jet ke Ukraina dapat dilakukan.
"Kami sekarang secara aktif membahas tentang pesawat yang mungkin disediakan Polandia ke Ukraina dan melihat bagaimana kami dapat mengisi ulang jika Polandia memutuskan untuk memasok pesawat-pesawat itu," kata Blinken
Namun para pemimpin Polandia mengatakan belum ada kesepakatan terkait hal tersebut.
- Sempat Merosot, Harga Emas Mantul Lagi Didorong Aksi Bargain-Hunting
- Tarif Impor Trump untuk China Terus Bertambah Jadi 145 Persen
- Harga Emas Spot Tergelincir karena Investor Beralih ke Dolar AS sebagai Aset Safe Haven