Hidup miskin dan tinggal sebatang kara membuat nenek Suhartini terpaksa berbuka puasa hanya dengan segelas air putih.
- Sumsel Zona Hitam Kekerasan Kepada Awak Media, K-MAKI Minta Kapolda Bertindak
- Ribuan Jemaah Padati Tabligh Akbar Bersama Ustaz Adi Hidayat di Masjid SMB I Palembang
- 52 Kamera ETLE Bakal Terpasang di Awal Januari
Baca Juga
Videonya sempat viral dimedia sosial, nenek yang tinggal di rumah berukuran 4x6 yang tidak pernah direnovasi dari tahun 1987, rumahnya suasana remang, lantai tanah, seng yang sudah bocor, ruang kamar yang sempit itu akhirnya mendapatkan bantuan dari warga dan pemerintah Kota Palembang.
"Alhamdulillah, terima kasih sudah banyak yang bantu saya.
Sebenernya saya saat berbuka itu gak hanya minum air putih saja tapi dibarengi dengan teh manis hangat juga, kesukaan saya," ujar nenek yang tinggal sebatang kara ini, Minggu (3/5/2020).
Tumpukan beras di di lantai, dan beberapa bahan makanan pemberian masyarakat kepadanya diletakkan di atas meja ruang depan.
"Alhamdulillah kalau sekarang kan ada yang mau dimakan, gak mencari dulu baru dapat uang ini tinggal masak. Kalau sehari hari kan saya harus nebas (potong) rumput dulu baru dapat uang itupun tidak tentu," katanya.
Biasanya kalau tidak dapat bantuan seperti ini, dia mencari uang dengan memotong rumput di rumah rumah di sekitaran tempat dia tinggal lorong Rukun RT 17 RW 04 kecamatan Kalidoni.
"Dikasih orang Rp 50 ribu sekali bersihkan rumput, itu juga kan gak tiap hari nebas. Kalau gak dapat uang tetangga saya sering bantu dengan kasih makan untuk buka dan sahur, uang juga dikasih untuk makan saya," ujar perempuan asli kelahiran Bondowoso, Jawa Timur ini.
Sementara itu, salah satu warga yang tinggal di Kenten H Edi juga memberikan bantuan untuk Suhatina berupa sembako.
"Ya saya baca di koran, kasihan ibu ini tinggal sebatang kara jadi saya bersama anak saya kasih bantuan sembako supaya ibunya gak usah kerja lagi," ujarnya.
"Ini juga kami mau bantu renovasi rumah tapi katanya rumah ibu Ana bukan dibangun di atas tanahnya jadi kita hanya bisa bantu beli seng saja, nanti pak Lurah bisa hubungi saya biayanya berapa," ujarnya.
Saya baca di koran ada berita bahwa Suhatina hidup sendirian, kita liat kondisi rumah untuk membantu ibu ini, sembako lengkap biar gak susah kerja lagi.
“Insya Allah kami bantu beliin seng,”katanya.
Ketua RT 17 RW 04 Kecamatan Kalidoni, Mujiono mengatakan sudah banyak bantuan yang diberikan kepada warganya ini.
"Ya kami berterima kasih karena sudah perhatian dengan ibu Ana, kasihan beliau ditinggal suaminya yang sudah meninggal 6 tahun lalu, biasa cari uang dengan nebas rumput di halaman warga sini," tutupnya.
- Selalu Bikin Macet, Orang Tua Siswa Dihimbau Tidak Menunggu di Depan Pagar Sekolah
- Lava Pijar Kembali Muncul di Supiturang Lumajang Dini Hari
- KAI Divre III Salurkan CSR untuk Peningkatan Kualitas SDM di Lapas Perempuan Palembang