RMOLSumsel. Umat Islam selama ini terlalu fokus pada politik, juga ada persoalan mental dan cara memandang terhadap takdir.
- Ribuan Lintah Hidup Asal Bengkulu Diekspor ke Malaysia dan Filipina
- Cegah Penimbunan, Dinas Perdagangan Sumsel Pantau Distribusi Beras di Pasar
- Kilang Plaju Raih Penghargaan Perusahaan Pendukung Proklim KLHK untuk Keempat Kalinya
Baca Juga
Hal itu harus diubah, kata Ketua Dewan Pertimbangan Pengurus Pusat Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (PP KB PII) Periode 2019-2023 Soetrisno Bachir tadi malam.
Ia kemukakan itu pada hajatan Pengurus Pusat Keluarga Besar Pelajar Islam Indonesia (PP KB PII) Periode 2019-2023, yang menyelenggarakan pelantikan pengurus di Gedung Krida Bakti, Jakarta, Sabtu (22/2/2020).
Kepengurusan baru tersebut merupakan hasil Muktamar VI KB PII yang berlangsung di Yogyakarta pada November 2019, dengan Ketua Umum Nasrullah Larada, Sekjen Asep Effendi, dan Ketua Dewan Pertimbangan Soetrisno Bachir.
Ketua Umum KB PII Nasrullah Larada yang terpilih secara aklamasi untuk periode kedua mengatakan, sebagai komponen umat Islam, KB PII akan meneruskan peran organisasi sebagai perekat umat, menggalakkan peningkatan SDM melalui pendidikan, dan meningkatkan peran sosial melalui Lazis dan relawan penanggulangan bencana (Regana).
"Kader PII ada di mana-mana, peran sebagai perekat umat akan terus dilakukan KB PII," ujar Nasrullah.
Selain peran utama sebagai perekat umat dan pengembangan SDM, peran KBPII dalam dalam program sosial kemanusiaan melalui Lazis (Lembaga Amil, Zakat, Infak, dan Sodaqoh) dan relawan penanggulangan bencana (Regana). Dua bidang terebut akan menjadi ikon baru KB PII.
"Peran Regana sudah banyak diakui tapi belum ter-manage dengan baik. Program ini akan di-back up dengan keberadaan Lazis Catur Bhakti," tambah Nasrullah.
"Di bidang advokasi dan keadilan, KB PII sudah memiliki LBH Catur Bakti, tahun ini kita meluncurkan Lazis Catur Bhakti dan meningkatkan peran aktif Regana", katanya.
Sementara itu, Ketua Ketua Dewan Pertimbangan KB PII Soetrisno Bachir dalam arahannya meminta KB PII sebagai forum alumni PII tidak hanya berperan membantu peran PII saja, tetapi sudah mengambil peran besar dalam pembinaan umat.
Persoalan terbesar umat Islam menurut Ketua Komite Ekonomi dan Industri Nasional (KEIN) ini adalah masalah ekonomi.
Hal itu terjadi karena mindset umat selama ini lebih fokus pada politik. Akhirnya, dalam bidang politik umat Islam kalah berkompetisi, sementara di bidang ekonomi juga mengalami keterpurukan.
"Maka agenda ekonomi harus menjadi agenda utama umat. Dan KB PII harus menjadi penggerak utama," ujar mantan Ketum Umum Partai Amanat Nasional (PAN).
Soetrisno Bachir juga memandang, soal utama mengapa umat Islam terpuruk di bidang ekonomi. Di samping karena terlalu fokus pada pertarungan politik juga karena persoalan mental dan cara pandang terhadap konsep takdir.
"Kita harus mengubah cara pandang tentang konsep takdir. Bahwa takdir itu kita yang menentukan. Jika kita lemah dalam bidang ekonomi, itu karena selama ini kita tidak pernah fokus membangun ekonomi," tutupnya. [ida]
- Obligasi bank bjb Raih Peringkat idAA dan idA+
- Bank SumselBabel Gelar Undian Tabungan Pesirah, Super Grandprize Rp550 Juta
- Kukuhkan 10 TPAKD di Sumsel, Gubernur: Buat Masyarakat Paham Manfaat Perbankan