Bencana banjir tengah menyerang negeri Ginseng, Korea Selatan. Hujan lebat yang mengguyur ibu kota Seoul dan sejumlah wilayah lainnya, Senin (8/8) menyebabkan banjir di sejumlah titik. Sebanyak tujuh orang dilaporkan tewas.
- Piala Asia U23: Indonesia Optimistis Redam Korea Selatan
- Kapal Tanker Korea Selatan Terbalik di Laut Jepang
- Bamsoet Yakinkan Korsel Banyak Potensi Menguntungkan di Indonesia
Baca Juga
Sementara, sudah ada sembilan orang terluka dan enam lainnya hilang akibat bencana tersebut. Laporan dari Markas Besar Penanggulangan Bencana dan Keselamatan Pusat, empat orang tewas setelah terperangkap di gedung-gedung yang terendam banjir, satu orang diduga terkena sengatan listrik, satu orang lainnya ditemukan di bawah reruntuhan halte bus, dan satu orang lagi tewas akibat tanah longsor.
Dilaporkan Reuters, Seoul menerima lebih dari 100 mm hujan per jam pada Senin malam, sementara di beberapa kota lainnya menerima curah hujan yang cukup tinggi yaitu 141,5 mm per jam. Curah hujan tahun ini disebut sebagai yang terburuk selama beberapa dekade.
Pihak berwenang di distrik Gangnam mengatakan, beberapa bangunan dan toko juga terendam banjir dan tidak ada aliran listrik. Sementara mobil, bus, dan stasiun kereta bawah tanah terendam, membuat sebagian orang di kota ini terdampar.
Administrasi Meteorologi Korea (KMA) mengeluarkan peringatan hujan lebat di seluruh ibu kota dan wilayah metropolitan berpenduduk 26 juta serta sebagian Provinsi Gangwon dan Chungcheong. KMA memperkirakan hujan lebat di bagian tengah negara itu akan berlanjut setidaknya hingga Rabu.
Presiden Yoon Suk-yeol dengan sigap memimpin pertemuan tanggap darurat, mendesak kepada pihak berwenang untuk fokus pada pencegahan korban serta mengendalikan dan memulihkan daerah banjir dengan cepat.
- Piala Asia U23: Indonesia Optimistis Redam Korea Selatan
- Diguyur Hujan, Sejumlah Pemukiman di Pagar Alam Terendam Banjir
- Banjir Bandang Muratara, 90 Rumah Rusak Berat