Tokoh Agama di Palembang Berikan Wejangan, Cegah Konflik Jelang Pemilu

Sejumlah tokoh agama berkumpul di rapat Koordinasi Forkopimda Kota Palembang. (ist/rmolsumsel.id)
Sejumlah tokoh agama berkumpul di rapat Koordinasi Forkopimda Kota Palembang. (ist/rmolsumsel.id)

Jelang Pemilihan Umum (Pemilu) yang tinggal 16 hari lagi, lima tokoh agama dari berbagai lintas keyakinan memberikan wejangan secara bergantian kepada peserta Rapat Koordinasi Forkopimda Kota Palembang. Rapat tersebut bertujuan untuk mewujudkan pemilu damai dengan tema "Pemilu Damai Mewujudkan Kota Palembang Zero Konflik."


Rapat koordinasi yang berlangsung di Ballroom Golden Sriwijaya Jakabaring tersebut melibatkan Pemerintah Kota Palembang (Pemkot), Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda), dan para tokoh agama, dengan harapan bersama-sama menjadikan kota Palembang bebas dari konflik selama proses pemilu.

Penjabat (Pj) Walikota Palembang, Ratu Dewa menekankan pentingnya kehadiran para pemuka agama dalam upaya menciptakan suasana pemilu yang damai dan sukses. Ia menyatakan bahwa pertemuan ini sangat penting dalam mewujudkan pemilu yang aman, melibatkan para ulama dari berbagai agama.

"Para tokoh agama memberikan wejangan dari 5 lintas agama di kota Palembang, yaitu Islam, Kristen, Katolik, Buddha, dan Hindu. Meskipun berbeda dalam kepercayaan, namun tidak ada satu ajaran agama pun yang menganjurkan perpecahan," ungkap Ratu Dewa.

Dalam wejangannya, Ratu Dewa menegaskan bahwa tak ada ajaran agama yang mengajarkan perpecahan atau berpecah belah dalam menentukan pilihan politik. Ia berharap pertemuan ini dapat memberikan pemahaman lebih dalam kepada peserta agar pemilu baik presiden, legislatif, maupun kepala daerah berjalan lancar dan damai.

Ratu Dewa mengajak semua unsur masyarakat untuk bersama-sama mensukseskan Pemilu 2024 dengan semangat demokratis, bermartabat, berkualitas, aman, dan damai.

"Mari kita wujudkan Pemilu 2024 yang demokratis, bermartabat, dan berkualitas, serta menciptakan lingkungan yang aman dan damai," pungkasnya.