Tim Tenis Sumsel Siap Bikin Kejutan di PON Papua Meski Berlatih dalam Keterbatasan

Tim tenis Sumsel saat berlatih di Lapangan Pelti Sumsel. (Yosep/rmolsumsel.id)
Tim tenis Sumsel saat berlatih di Lapangan Pelti Sumsel. (Yosep/rmolsumsel.id)

Setelah absen 20 tahun, tim tenis Sumsel kembali berlaga di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) yang kali ini digelar di Papua pada Oktober mendatang.


Salah satu petenis junior Sumsel yang menonjol adalah Jones Pratama. Petenis muda yang memiliki postur 186 cm ini digadang-gadang bakal melejit di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) XX Papua yang akan berlangsung 2-14 Oktober mendatang. 

Meski belum memiliki pengalaman terjun di ajang PON namun Jones cukup berambisi meraih medali emas. Potensi itu ia rasakan di nomor tunggal putra yang menjadi spesialis kemampuannya meski petenis berusia 18 tahun itu juga diandalkan di nomor lainnya seperti ganda putra dan mix. 

"PON Papua ini memang baru pertama kali turun di ajang sekelas PON dan ini memang kesempatan untuk membuktikan kemampuan dengan sebaik mungkin agar dapat medali. Kalau bisa sih dapat emas meski lawan berat namun saya siap berusaha sampai batas maksimal," ujar Jones saat dibincangi di lapangan Tenis Pelti Sumsel, Minggu (10/7). 

Pria kelahiran Wonigiri 7 Januari 2003 itu mengakui jika persaingan untuk meraih prestasi di cabor tenis dinilai cukup berat. Hal itu dikarenakan banyaknya nama-nama besar petenis yang turun di ajang PON Papua nanti. Salah satu pesaing terberatnya adalah Christopher Rungkat yang mewakili Provinsi Jawa Timur. 

Kiprah petenis peraih medali emas di Asian Games 2018 itu memang sudah tidak diragukan lagi. Apalagi kontingen Jawa Timur di cabor tenis memasang target tinggi dengan mematok juara umum di multi event olahraga empat tahunan tersebut. 

"Tentu bukan lawan mudah untuk bisa dapat emas tapi paling tidak bisa memberikan kejutan atau perlawanan kalaupun rejeki bisa dapat hasil yang terbaik. Intinya kalau ketemu petenis hebat jadikan motivasi saja karena itu bisa menambah semangat dan energi positif saat bertanding nanti," jelasnya. 

Sebagian dari petenis Sumsel yang memilih berlatih di lapangan Pelti Sumsel karena dinilai lebih representatif. (Yosep/rmolsumsel.id)

Jones bukanlah satu-satunya petenis putra yang dimiliki Pelti Sumsel. Ada tiga petenis muda potensial lagi yang masuk anggota tim tenis PON Sumsel yakni Rafidhiya Mohammad, Afrizal Ivansevic, dan Dimas Riski. Untuk putri, Sumsel juga punya nama yang patut diperhitungkan yang akan turun di PON mendatang yakni Vivin, Indah Septia Putri, Merliana Mona rizki, dan Diah Ayu Novita.

Tim Tenis kontingen PON Sumsel itu memang punya potensi untuk meraih prestasi. Tentunya hal ini buah pembinaan yang dilakukan Pengprov Pelti Sumsel yang fokus dengan bibit muda dalam proyek jangka panjang.

"Mereka adalah aset kita dan kedepan dengan pembinaan terprogram dan terukur yang kita lakukan. Bukan tidak mungkin mereka bisa mengharumkan nama Sumsel karena regenerasi kita sudah mulai mencetak atlet andal,"kata Sekum Pelti Sumsel, Arianto. 

Lebih lanjut dia mengatakan Jones dan Rafidhiya juga pernah membawa tim tenis Sumsel menjadi runner up di ajang turnamen terbuka di Malaysia pada Desember 2019 lalu. Begitu juga tim putri yang telah meraih sejumlah prestasi, sehingga tim tenis Sumsel optimis menatap lawan nantinya. 

Sekum Pelti Sumsel, Dr Arianto Mpd mengungkapkan optimisme ini selayaknya mendapat dukungan maksimal dari KONI Sumsel. Sebab, selain pihaknya telah memetakan calon lawan yang punya kekuatan, Arianto menyebut jika pihaknya juga telah memetakan nomor unggulan yang akan dimaksimalkan.

Dari pengamatan kantor berita rmolsumsel.id, saat ini meski KONI Sumsel telah membuka pelatda terpusat di Jakabaring, namun kondisi lapangan saat ini belum cukup maksimal bagi petenis Sumsel ini, sehingga mereka berlatih sambil mematangkan strategi di lapangan tenis Pelti Sumsel di Jl Enim, Palembang.. 

Tidak hanya fasilitas sarana dan prasarana, para petenis ini nyatanya juga belum mendapat dukungan materil untuk persiapan, melalui Pelti Sumsel. 

"Kita sangat optimis dan kami berharap dapat dukungan lebih dari KONI Sumsel karena mereka adalah aset kita,"kata Arianto.