Tiga Hektar Lahan Gambut di Ogan Ilir Terbakar

Sejumlah petugas di lapangan tampak berupaya menjangkau lokasi Karhutlah, Selasa (1/6). (foto: istimewa/BPBD Sumsel)
Sejumlah petugas di lapangan tampak berupaya menjangkau lokasi Karhutlah, Selasa (1/6). (foto: istimewa/BPBD Sumsel)

Memasuki awal musim kemarau, kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) mulai terjadi. Setelah dua kejadian karhutla pada Februari lalu yang menghanguskan lahan 9 hektar di Musi Banyuasin dan 2 hektar lahan di Ogan Ilir pada akhir Mei lalu.


Karhutla kembali menghanguskan tiga hektar lahan di dekat Jalan Tol Palindra Kabupaten Ogan Ilir, Selasa (1/6), sekitar pukul 17.00 WIB. Beruntung, api bisa dengan mudah dipadamkan setelah Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel mengerahkan dua unit helikopter waterbombing ke lokasi kejadian.

Kabid Penanganan Kedaruratan BPBD Sumsel, Ansori mengatakan, kebakaran terjadi di lahan gambut yang tidak cukup dalam. Sehingga, api tidak sampai bertahan lama dan menyebar ke lahan sekitarnya. “Selain itu, kondisi lahan masih cukup basah. Makanya cepat padam,” jelas Ansori dibincangi, Rabu (2/6).

Ia menjelaskan, tim di lapangan saat ini terus memantau kondisi lahan yang ada di Sumsel. Khususnya yang memiliki tipologi gambut dan rawa. Mengingat serangan cuaca panas dalam kurun waktu sepekan terakhir. “Tim darat terus memantau kondisi lahan dan melaporkannya secara berkala,” katanya.

BNPB juga telah mengerahkan bantuan peralatan. Berupa dua unit helikopter waterbombing dan satu unit helikopter patroli. Sehingga pemantauan lahan dan pemadaman melalui udara bisa mudah dilakukan.

“Sejauh ini, kami terus memantau hotspot dari citra satelit dan mengeceknya secara langsung melalui patrol udara maupun darat,” ujar Ansori.

Kepala Seksi Data dan Informasi Stasiun Klimatologi Kelas I Palembang, Nandang Pangaribowo menjelaskan, sebagian wilayah Sumsel saat ini sudah ada yang memasuki awal musim kemarau. Seperti wilayah OKI Bagian Barat, sebagian Kota Palembang bagian Timur, sebagian Kabupaten Banyuasin dan sebagian OKU Timur.

“Sebagian wilayah Sumsel memang sudah memasuki musim kemarau. Sehingga harus tetap diwaspadai,” terang dia.