Tiga Cara Salah Merawat Laptop yang Dianggap Benar, Salah Satunya Sering Dilakukan

Net/rmolsumsel.id
Net/rmolsumsel.id

Pada era digital yang terbilang sangat maju saat ini, keberadaan laptop sudah seperti barang wajib yang harus dimiliki seseorang, mulai dari pelajar, mahasiswa, pekerja, dan lain-lain.


Laptop sendiri memiliki harga yang bermacam-macam mulai dari jutaan hingga puluhan juta, tergantung spesifikasi dari laptop itu sendiri. Tak hayal, beberapa orang akan melakukan perawatan kepada laptopnya agar tidak cepat mengalami kerusakan.

Akan tetapi, dilansir dari bagitekno.net, kerap kali ditemukan perawatan yang telah dilakukan pemilik laptop tersebut, ternyata adalah perawatan yang terbilang salah. Alih-alih membuat laptop menjadi awet, malah mempercepat umur laptop menjadi rusak. 

Lantas, apa saja perawatan salah yang selama ini dianggap benar, berikut ulasannya;

1. Menutup Layar Laptop dalam Keadaan Menyala

Terkadang, situasi terburu-buru membuat seseorang langsung menutup saja laptop mereka meskipun dalam posisi menyala. Hal itu disebabkan rasa malas untuk menunggu proses shutdown pada laptop. Meskipun secara otomatis laptop akan masuk mode sleep, ternyata hal tersebut akan menimbulkan dampak negatif apabila sering terjadi.

Ketika laptop memasuki mode sleep, tentu akan memaksa hardisk untuk berhenti bekerja. Sementara itu, komponen lain seperti RAM masih terus bekerja. Artinya laptop dalam keadaan mode sleep akan bekerja secara terus menerus dan tentu mengurangi usia dari laptop itu sendiri.

2. Menghubungkan laptop dengan listrik tanpa baterai

Dalam perawatan baterai, sebagian orang percaya dengan melepas baterai ketika laptop disambungkan ke listrik akan membuat umur baterai menjadi panjang. Akan tetapi hal tersebut ternyata salah, sebab bisa menyebabkan kerusakan pada laptop.

Perawatan tersebut memang ampuh bagi baterai, namun tidak bagi laptop yang digunakan. Kondisi dimana laptop tersambung ke arus listrik akan mengakibatkan laptop menerima arus listrik yang tidak stabil. Listrik yang tidak stabil tersebut langsung mengalir ke motherboard, sehingga bisa menyebabkan kerusakan pada motherboard. 

Oleh sebab itu, tidak disarankan untuk menggunakan laptop yang tersambung ke arus listrik tanpa adanya baterai yang terpasang di laptop.

3. Mencharger Laptop Ketika Baterai Akan Habis (10% hingga 7%)

Banyak pendapat mengatakan, bahwa laptop lebih baik di charger ketika baterai akan habis atau 10 persen kebawah. Namun hal tersebut ternyata keliru, sebab pada baterai tipe Lithium-ion yang rata-rata laptop saat ini mengadopsi baterai tersebut, diperbolehkan mencharger meski baterai masih di atas 10 persen.

Hal ini dikarenakan baterai Lithium-ion mampu menyimpan daya lebih besar dan lebih ramah lingkungan. Sehingga apabila laptop menggunakan baterai tipe tersebut, diperbolehkan untuk di charger meski belum 10 persen. Bahkan menggunakan laptop sambil di charger pun tidak menjadi masalah.

Akan tetapi, terdapat catatan kepada pengguna baterai Lithium-ion bahwa jangan mencharger laptop menunggu daya baterai kosong atau 0 persen. Kemudian juga tidak diperkenankan membiarkan baterai laptop dalam kondisi 0 persen terlalu lama.