Tambah 1.600 Personel Brimob ke Papua, Ini yang Diantisipasi Polri saat PON XX

Asops Kapolri Irjen Imam Sugianto saat meninjau Stadion Lukas Enembe di Kabupaten Jayapura, Papua. (Humas Polri/rmolsumsel.id)
Asops Kapolri Irjen Imam Sugianto saat meninjau Stadion Lukas Enembe di Kabupaten Jayapura, Papua. (Humas Polri/rmolsumsel.id)

Tak ingin pelaksanaan PON XX Papua pada bulan Oktober mendatang terganggu, Polri mengirimkan sekitar 1.600 personel tambahan untuk membantu pengamanan.


Pengiriman pasukan itu salah satunya untuk mengantisipasi ancaman Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di wilayah Bumi Cenderawasih itu.

Backup pasukan 16 SSK (Satuan Setingkat Kompi) untuk bantu PAM (pengamanan) PON,” ujar Asisten Kapolri bidang Operasi Irjen Imam Sugianto, Kamis (9/9).

Imam menerangkan, pasukan yang akan dikirimkan ke Papua nantinya berasal dari Korps Brigade Mobil (Brimob) se-Nusantara. Namun, Imam tidak merincikan daerah-daerah yang akan mengirimkan pasukan untuk mengamankan PON nantinya.

PON XX Papua akan digelar sesuai rencana pada 2-15 Oktober mendatang. Namun Pemerintah belum memutuskan apakah kegiatan tersebut akan dilakukan dengan atau tanpa penonton.

Polda Papua menyatakan bahwa KKB dan aksi unjuk rasa yang dilakukan oleh Komine Nasional Papua Barat (KNPB) diantisipasi sebagai ancaman utama saat pelaksanaan PON nanti.

Kedua hal tersebut nantinya akan diantisipasi melalui simulasi Sistem Pengamanan Kota (Sispamkota) jelang gelaran kegiatan.

“Ancaman utama yang ada di Provinsi Papua adalah gangguan dari Kelompok KKB dan KKP (Kelompok Kriminal Politik). Perlu diantisipasi juga aksi demonstrasi yang ditunggangi oleh KNPB untuk mencoba menggagalkan atau membuat rusuh pada saat pelaksanaan PON XX Papua,” ucap Kabid Humas Polda Papua, Kombes Ahmad Musthofa Kamal dalam keterangan tertulis, Sabtu (4/9).

Dia menerangkan, hal tersebut diantisipasi oleh Direktorat Reserse Kriminal Umum (Ditreskrimum) Polda Papua untuk menjaga setiap kegiatan dari kemungkinan terburuk yang dapat terjadi.