Tahun Ajaran Baru 2020, KBM SMA/SMK Diserahkan ke Daerah

Plt Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) Riza Fahlevi mengatakan, Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) untuk jenjang SMA/SMK diserahkan ke daerah masing-masing.


Pasalnya, tahun ajaran baru 2020/2021 akan dimulai pada bulan Juli, di tengah situasi dan kondisi pandemi Covid-19. Termasuk pemerintah daerah yang akan memberlakukan New Normal.

"Jadi persiapan new normal, silahkan sekolah di daerah untuk berkoordinasi dengan Satuan Gugus Tugas Percepatan dan Pencegahan Covid-19 di daerah masing-masing sesuai situasi, apakah tetap dilakukan KBM daring atau tatap muka," terang Riza, Rabu (10/6).

Ia berpesan kepada semua SMA/SMK se-Sumsel agar selain berkoordinasi dengan Gugus Tugas, juga harus menggelar rapat komite dan wali murid karena berkenaan keputusan KBM daring atau tatap muka.

Jangan sampai nanti banyak wali murid yang tak setuju untuk belajar tatap muka karena belum digelar musyawarah antara komite sekolah bagi daerah-daerah yang berada di zona hijau dan memungkinkan untuk digelar tatap muka.

"Jadi silahkan sekolah mau dilakukan sistem ganjil genap atau satu kelas dibagi dua, kemudian ada shift pagi dan siang atau bagaimana agar tetap ada Social Distancing di era New Normal ini," jelasnya.

Ia menambahkan, bahwa pihaknya telah menginstruksikan dan memberi himbauan kepada kepala SMA/SMK se Sumsel melalui Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) SMA/SMK se Sumsel dan koordinator pengawasan agar setiap kegiatan di sekolah baik itu Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB), proses tahun ajaran baru dah lainnya untuk selalu menerapkan protokol kesehatan yang diarahkan oleh Satuan Gugus Tugas Percepatan dan Pencegahan Covid-19.

"Lengkapi sarana dan prasarana, tempat cuci tangan, disinfectan, dan lain-lain menggunakan dana BOS," urainya.

Menurutnya, jenjang SMK memang jangan terlalu lama untuk proses belajar dalam jaringan (daring), karena SMK adalah jenjang vokasi yang perlu praktek sehingga di era new normal ini dihimbau pihak sekolah agar selalu menerapkan protokol kesehatan, ketat baik itu belajar daring bagi guru yang ada di sekolah atau pun KBM tatap muka di era new normal nantinya.

Riza mengatakan, SMK perlu beradaptasi terkait sumber daya manusia (SDM) di dunia usaha dan dunia industri pada kondisi new mormal. Ia tak menampik bila kondisi kehidupan New Normal ke depan masih abstrak.

"Saya yakin industri merancang perubahan, ketika industri merancang perubahan, SMK ikut dalam perubahan itu. Jangan sampai tak ikut perubahan," pungkasnya. [ida]