Hasil survei selalu menempatkan pasangan capres-cawapres Koalisi Perubahan untuk Persatuan, Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar selalu di urutan buncit.
- Survei INSTRAT: RK-Suswono Unggul Jelang Pencoblosan
- Unggul dalam Survei Pilpres, Saham Trump Ikut Terkerek Naik
- Angka Survei Makin Rendah, Saham Trump Ikut Anjlok
Baca Juga
Elektoral pasangan berjuluk Amin yang rendah dinilai sulit mengejar dua kandidat lainnya, yakni pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka dan pasangan Ganjar Pranowo-Mahfud MD.
Meski demikian, Partai Nasdem sebagai salah satu pengusung pasangan Amin melihat dukungan kepada Anies-Muhaimin tidak surut. Kehadiran Amin di tiap daerah seakan membantah hasil survei.
"Survei itu kan dinamis. Banyak variabelnya, banyak samplingnya. Bahwa hasilnya Amin selalu tertinggal, tidak apa-apa. Kita fokus pada strategi pemenangan," kata Ketua DPW Nasdem DIY Subardi lewat keterangan resminya, Kamis (2/11).
Menurut Subardi, bukan hanya satu atau dua daerah, hampir semua tempat yang didatangi Amin selalu ramai bak lautan massa. Fakta ini menunjukkan dukungan Amin tetap mengalir seiring hasil survei yang tertinggal.
"Kita hargai hasil survei, tetapi kenyataan di lapangan berbeda. Silakan lihat bagaimana antusiasme masyarakat. Itu di mana-mana tumbuh secara alamiah," jelasnya.
Pasangan Anies dan Cak Imin, lanjut Subardi, menjadi harapan masyarakat di tengah suasana demokrasi yang diwarnai akrobat politik. Ia pun yakin, survei tidak akan mempengaruhi persepsi publik bahwa Amin tidak mampu bersaing dengan kandidat lain.
"Sekali lagi, survei itu dinamis. Kita juga pelajari survei untuk pemetaan wilayah. Kita tidak lengah dengan antusiasme dukungan, tapi yang jelas survei Amin trennya selalu naik. Jadi, kita fokus pada alur pemenangan," pungkas Anggota DPR RI itu.
- Nasdem Tunjuk Umari Supiandi Jadi Ketua Komisi I DPRD Palembang Gantikan Dedi Siprianto
- Legislator Nasdem Yakin Prabowo Bisa Negosiasi Tarif Impor Trump
- Begini Respon Wali Kota Palembang Ratu Dewa Setelah Rival Politiknya Jadi Tersangka Kasus Korupsi