Koordinator Pembimbingan dan Pengawasan Ditjenpas Dasep Rana Budi mengatakan, dipilihnya Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) menjadi salah satu wilayah pilot project untuk mendirikan rumah singgah Griya Abhipraya, karena melalui keputusan dan beberapa data dari pusat yang mendukung.
Berdasarkan data dari pusat, Sumsel memiliki potensi dan SDM yang memadai sehingga dari kondisi ini Ditjenpas memilih Sumsel untuk mengadakan rumah singgah ini.
"Jadi tidak asal pilih saja, kita memilih wilayah mana yang menjadi prioritas untuk rumah singgah ini berdasarkan potensi dan sumber yang baik dimiliki lapas," kata, Senin (21/3).
Dalam putusannya, ada sebanyak 5 lokasi pendirian rumah singgah ini, "target pilot project pelaksanaanya lima wilayah, yakni Sumatera Selatan, Riau, Tanggerang, Garut, dan Solo," bebernya.
Rumah Singgah Griya Abhipraya sendiri merupakan pilot project sebagai wadah untuk klien permasyarakatan yang tidak memiliki tempat tinggal.
Guna merealisasikan program ini, Dasep meminta agar peran pemerintah dapat menunjang keberhasilannya, sebab tanpa Pemda dia meyakini hal ini tidak akan terlaksana.
"Peran dari Pemerintah Daerah (Pemda) merupakan sumber yang mutlak, tanpa pemda tidak terlaksana. Dari berbagai Dinas ikut serta, seperti Dinas Sosial, Dinas Kesehatan, dan lain sebagainya," ungkapnya.
Dasep menambahkan, cara membentuk sikap klien pemasyarakatan agar lebih baik tentunya perlu bersinergi.
"Yang berbicara disini ialah hati nurani kita, bagaimana caranya memanusiakan klien pemasyarakatan kita agar menjadi masyarakat yang baik, berguna, dan aktif dalam pembangunan," pungkasnya. 
